Kondisi Orangutan yang Terbakar Terus Membaik
Primata yang dilindungi, diperkirakan masuk ke kawasan sekitar pemukiman warga untuk mencari makanan.

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kondisi orangutan (Pongo pygmaeus) yang terbakar di pemukiman penduduk di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (24/8/2012) lalu, kini terus membaik.
Setelah diselamatkan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dibantu sejumlah relawan dari LSM dan warga Desa Wajok, orangutan yang diperkirakan berusia sekitar 16-17 tahun dengan bobot sekitar 70 kilogram, mendapatkan perawatan di DAOPS Manggala Agni, Rasau Jaya, Kubu Raya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III yang mewakili Kepala BKSDA Kalimantan Barat Parsaroan Samosir mengatakan, observasi medis pada Selasa (28/8/2012), menunjukkan tingkat stres dan dehidrasi orangutan masih sangat tinggi, meski menunjukkan tanda-tanda membaik.
"Luka bakarnya tidak terlalu parah, dan orangutan sudah mulai makan jeruk, semangka, dan pepaya yang disiapkan petugas," kata Parsaroan dalam siaran pers yang diterima Tribun, Rabu (29/8/2012).
Primata yang dilindungi, diperkirakan masuk ke kawasan sekitar pemukiman warga untuk mencari makanan. Itu karena habitatnya terdegradasi, dan tidak mampu lagi menyediakan pakan alami.
Sejak Rabu siang, orangutan dipindahkan ke fasilitas Pusat Rehabilitasi dan Konservasi International Animal Rescue (IAR) Ketapang, untuk mendapatkan fasilitas perawatan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil observasi tim medis selama tiga hari terakhir, perkiraan waktu yang diperlukan untuk pemulihan sekitar 2-3 minggu.
Dalam jangka waktu itu, menurut Parsaroan, orangutan tidak boleh dikunjungi oleh siapapun, untuk menghindari stres. (*)
BACA JUGA