Pidato SBY 16 Agustus
Megawati Anggap Pidato SBY Jauh dari Kenyataan
Mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menganggap apa yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menganggap apa yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di gedung DPR RI malam tadi, Kamis (16/8/2012), jauh dari kenyataan.
Ditemui usai upacara perayaan HUT ke-67 Kemerdekaan RI di kantor DPP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/08/2012), Megawati mengatakan bahwa seorang Presiden bisa menyusun pidato sesuai keinginannya, tapi yang pasti rakyat bisa menentukan apakah yang disampaikan sesuai kenyataan atau tidak.
"Kalau sekarang saya mengatakan pencapaian, biasanya disebutnya pertumbuhan ekonomi, kenapa beras kita masih impor, gula masih impor, kalkulasi sederhananya kan seperti itu," katanya.
Menurut Megawati, perlu diperiksa, mengapa ekspor Indonesia terus menurun, dan bagaimana menanggulanginya.
Jika pertumbuhan di kota-kota besar di Indonesia digeneralisir, maka angka-angka tersebut akan menunjukan perkembangan yang menjanjikan. Namun keadaan di Indonesia tidak seperti itu.
Ia mengaku khawatir dengan krisis yang terjadi di Eropa dapat melanda Tanah Air, bila ekonom-ekonom di dunia tidak sanggup menjaga krisis tersebut, dan pemerintah abai mengantisipasi.
"Saya bilang akan merembet, saya bukan menakut-nakuti," tandasnya.
KLIK JUGA: