Pidato SBY 16 Agustus
SBY Jawab Keraguan Soal Rohingya Lewat Surat
Karena kerap disebut tak responsif menanggapi konflik Rohingya di Myanmar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menjawab

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karena kerap disebut tak responsif menanggapi konflik Rohingya di Myanmar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menjawab dalam Pidato Kenegaraan di Hari Ulang Tahun ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPR dan DPD di Jakarta, Kamis (15/8/2012).
"Kita memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penyelesaian masalah kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Dengan niat yang baik, saya telah mengirim surat kepada Presiden Thein Sein, dan mendorong agar masalah konflik antar etnis dapat diselesaikan dengan cepat, bijak dan tepat," ujar SBY.
SBY mengakui, kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, Indonesia dihadapkan pada tantangan tradisional, seperti potensi konflik akibat sengketa perbatasan dan klaim wilayah. Bahkan, berbagai tantangan non tradisional yang membawa dampak langsung terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyat Indonesia di kawasan.
Menurutnya, berbagai persoalan itu dapat memicu ketegangan baru, dan berdampak bagi upaya bersama untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. Namun, Indonesia berkomitmen kuat dan terus berkontribusi untuk memastikan diimplementasikannya berbagai kesepakatan yang dicapai ASEAN dan KTT Asia Timur.
"Apa yang kita sepakati selama keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 lalu, harus dapat kita wujudkan. Terwujudnya Komunitas ASEAN pada tahun 2015, merupakan cita-cita penting yang menjadi prioritas kita di kawasan Asia Tenggara menuju satu visi, satu identitas, dan satu komunitas," tegasnya.