Jumat, 3 Oktober 2025

Perilaku Korupsi Muncul di Era 50-an

Menurut Saldi Isra, Pakar hukum dari Universitas Andalas, akar permasalahan korupsi ini muncul pada era 50-an.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Perilaku Korupsi Muncul di Era 50-an
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Aktor Pong Harjatmo menggelar spanduk bertuliskan Rakyat Pro KPK Tuntaskan Berantas Korupsi , di Kantor KPK, Jumat (10/8/2012). Menurut Pong aksinya tersebut merupakan bentuk keprihatinan dirinya atas banyak pihak yang berusaha menghalangi upaya KPK dalam memberantas korupsi. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum dari Universitas Andalas, Saldi Isra mengatakan, sebenarnya saat ini Indonesia telah merdeka secara fisik. Namun, sebenarnya rakyat masih terjajah.

"Secara fisik kita tak dijajah. Mengisi kemerdekaan itu masih sangat jauh. Yang paling mengancam itu ya perilaku korupsi," ujar Saldi Isra dalam dialog Polemik bertajuk 'Kemerdekaan itu Relatif' yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2012).

Menurut Saldi Isra, akar permasalahan korupsi ini muncul pada era 50-an. Ketika itu, para petinggi negara ini mulai memikirkan bagaimana memperjuangkan diri sendiri.

"Ini kan terlihat jelas. Saat itu para pendiri negara kita tidak memikirkan dirinya, hanya memperjuangkan nasib rakyat. Tetapi memasuki era 50-an, para petinggi negara mulai berpikir memperjuangkan diri sendiri," kata Saldi Isra.

Dari sikap itulah, kata Saldi, muncul kembali praktik yang pernah dilakukan oleh VOC ketika menjajah Indonesia, yaitu praktik korupsi yang kini mengakar di Indonesia.

"Jadi, Kita belum merdeka dalam konteks itu," kata Saldi Isra.

baca juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved