Jenderal Dilaporkan Istri
Pengacara Brigjen Y Bantah Kliennya Aniaya Anaknya
Haerudin Masarro selaku pengacara Brigjen Pol Y menepis isu bahwa kliennya melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haerudin Masarro selaku pengacara Brigjen Pol Y menepis isu bahwa kliennya melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya.
"Saya pikir singa saja tidak mungkin mau menyiksa anaknya. Apalagi manusia," kata Haerudin kepada wartawan di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2012).
Haerudin kembali mempertanyakan bagaimana bisa seorang Anita Agnes Alexandra yang merupakan istri Brigjen Y, yang selama 8 tahun tidak satu atap bisa mengatakan bahwa kliennya menganiaya anak-anaknya.
"Sejak 8 tahun menghilang, bagaimana bisa dia (Agnes) yang baru saat itu nongol dan langsung melapor ke polisi bahwa suaminya melakuan penyiksaan," kata Haerudin.
Haerudin pun membalas pernyataan Agnes bahwa Agnes bisa saja dikenai UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena tidak menjalankan kewajibannya sebagai orangtua dengan menelantarkan anak.
"Dia bisa saja dikenai UU Perlindungan Anak karena tidak menjalankan kewajibannya sebagai orangtua," ujar Haerudin.
Sebelumnya, Anita Agnes Alexandra, menyampaikan ke media kalau anak-anak mereka, yakni Alif Ivanur (15) dan Batasshya Ayu Nur (12), kerap mendapat perlakuan kasar dari suaminya. Hal tersebut diungkapkan Anita dengan membawa Alif dan Batasshya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (31/5/2012).
"Anak saya sering dipukul, ditendang, dibanting, sering ditarik pergelangan tangannya sampai keseleo," kata Anita.
Dalam jumpa pers tersebut, dia juga menunjukkan foto gambar kaki Alif yang tampak memar. Menurut Anita, memar kaki Alif dalam foto tersebut akibat ditendang Brigjen Y dengan sepatu khas polisi yang besar dan berat.
Penendangan tersebut pun dibenarkan Alif. Menurut siswa kelas III sekolah menengah pertama itu, peristiwa tersebut terjadi karena Alif terlambat menjemput ayahnya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 28 April 2012 lalu.
"Gara-gara telat jemput dia dari bandara mau ke apartemen di Benhil, waktu itu di Pasar Minggu, macet," ucap Alif.
Selain ditendang, Alif mengaku pernah dipukul atau dicambuk dengan ikat pinggang oleh ayahnya. "Waktu itu saya enggak dikasih uang jajan, saya ambil uang Rp 100.000 dari tempat uang papa, terus dipukulin. Sopir dan pembantu diam doang," tuturnya.
Sementara Batasshya mengaku pernah dijambak oleh ayahnya, Brigjen Y. Atas kejadian ini, Anita pun berharap agar dua anaknya itu bisa tinggal bersamanya.
Sejak berpisah dengan suaminya pada 2004, Anita tidak pernah bertemu dengan anaknya. Dia mengaku baru bertemu dengan Alif dan Batasshya bulan ini. Itu pun karena Alif dan Batasshya melarikan diri dari rumah saat ayahnya dinas ke luar kota.
"Kalau mereka ikut papanya, diurus dengan baik, tidak dianiaya, tidak kasar, saya ikhlas. Tapi saya melihat bukti demi bukti, keterangan orang, dan memang saya tahu betul siapa suami saya dari awal pernikahan. Waktu Alif umur tiga tahun, dia sering dipukul," ujar Anita.
Baca Juga: