Pesawat Jatuh di Lagos
Widyo Utomo 12 Tahun Jadi Mekanik
Widyo Utomo dikenal sebagai profil pendiam. Namun di balik sikapnya itu Widyo adalah orang yang ringan tangan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Widyo Utomo dikenal sebagai profil pendiam. Namun di balik sikapnya itu Widyo adalah orang yang ringan tangan. Ia seringkali membantu teman-teman dan adik kelasnya mencari pekerjaaan.
Tak jarang Widyo membuka peluang bagi teman-temanya untuk bekerja di maskapai penerbangan yang lebih baik.
Ayah dua anak itu memang memiliki pergaulan luas. Widyo memang sudah malang melintang berkarir sebagai mekanik di banyak maskapai domestik. Setelah kenyang di maskapai Indonesia seperti PT Lion Air, suami Nurwiyanti memasuki maskapai asing yang beroperasi di Dubai, Bangladesh dan terakhir maskapai penerbangan Dana Air di Nigeria.
"Kalau kawan ada masalah enggak diminta pun dia turun tangan. Kabar dari teman-temannya, dari dulu di Lion Air sampai pindah ke Dubai, Bangladesh, hampir semua teman-temannya diajak. Setiap dia meninggalkan kantor lama selalu bawa adik kelas," kata Prijo Sukmo Wardoyo, kakak Widyo Utomo, saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa (5/6/2012).
Ayah Widyo, Wardjijanto juga mendapat kabar mengenai perilaku baik Widyo dari atasan anaknya di Nigeria. "Perwakilan perusahaan Mas Faisal, Kepala Divisi Teknis di sana, mengatakan anaknya baik. Dalam pergaulan dengan teman-teman baik. Dia suka anjangsana ke KBRI di Nigeria," kata Wardjijanto.
Di Dana Air, Widyo bertugas sebagai flight engineer. Pria kelahiran Bogor 27 Januari 1974 itu adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Keluarga Widyo kebanyakan bekerja sebagai PNS di TNI AU. Bapaknya, Wardjijanto adalah pensiunan PNS di TNI AU. Kakaknya, Prijo Sukmo Wardoyo dan adiknya, Widianto Satriadi juga PNS di TNI AU.
Selepas lulus dari Sekolah Penerbangan Angkasa, Bogor, Widyo kemudian mendaftar ke PT Jakadara Aircraft Services kemudian berlanjut bekerja di PT Garuda Indonesia, PT Jasa Angkasa Semesta, dan di PT Lion Air. Di tiga perusahaan pertama, Widyo selama 13 tahun menekuni profesi sebagai mekanik. Sedangkan selama enam tahun di PT Lion Air, Widyo mendapat kepercayaan sebagai teknisi.
Pelatihan khusus selama di dunia penerbangan yang ditempuh Widyo antara lain B 767 Technical Handling Procedure di Air Nippon Airlines, B 767 THP di Ansett Australia, Maintenance Orientation Program di Federal Express Airlines, Dangerous Goods Course di AirFrance Airlines.
"Setelah dari PT Lion Air, kakak saya bekerja di maskapai di Dubai, Bangladesh, dan terakhir di Dana Air, maskapai domestik di Nigeria. Di Dana Air dia baru satu tahun sebagai flight engginer. Saat di pesawat posisinya di tengah," ujar adik Widyo, Widianto Satriadi. (YOGI GUSTAMAN)
*Silakan klik di Sini untuk update berita Tribun Jakarta Digital Newspaper