Sabtu, 4 Oktober 2025

Ucapan Kontroversial Ical Soal Soekarno

Ical Ogah Seperti Soekarno, Repdem: Itu Politik Orde Baru

Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical yang mengatakan tidak akan meniru jejak Soekarno

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Ical Ogah Seperti Soekarno, Repdem: Itu Politik Orde Baru
Net
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mencium keris pusaka Kerajaan Banjar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical yang mengatakan tidak akan meniru jejak Soekarno jika terpilih sebagai presiden, yakni memberikan perhatian lebih kepada perempuan cantik sangat kental nuansa orde barunya.

Tudingan Ical tentang Soekarno sama halnya mengerdilkan peran dan perjuangan Soekarno sebagai presiden pertama RI.

"Pernyataan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar masih kental dengan cara-cara politik Orde Baru yang sepanjang 32 tahun melakukan politikdDesoekarnoisasi, segala hal tentang Soekarno beserta gagasannya dijauhkan dari rakyat Indonesia," kata Ketua DPN Repdem, Masinton Pasaribu di Jakarta, Rabu(30/5/2012).

Sejarah mencatat reputasi dan prestasi kepemimpinan Soekarno sebagai presiden RI yang konsisten dan konsekuen melindungi segenap tanah tumpah darah Indonesia dari rongrongan sisa-sisa kolonialisme dan imperialisme yang hendak melanggengkan sistem penjajahan baru diatas Kemerdekaan RI.

"Kepemimpinan Soekarno bukan saja hanya melepaskan Indonesia dari cengkeraman penjajahan bangsa asing, tapi juga mempelopori kemerdekaan negara-negara di benua Asia dan Afrika dari belenggu kolonialisme-imperialisme Eropah dan Amerika Serikat," ujarnya.

Digalangnya kerjasama negara-negara yang baru merdeka maupun yang masih terjajah melalui Konferensi Asia-Afrika.

Reputasi dan prestasi kepemimpinan Bung Karno, imbuh Masinton, bukan hanya diakui oleh rakyat Indonesia, tapi juga diakui oleh dunia internasional.

Bahkan, hingga sekarang kepemimpinan Bung Karno beserta ide-idenya masih tetap hidup dan dijadikan sebagai referensi pemimpin lainnya untuk memajukan bangsanya dari tindasan kolonialisme dan imperialisme seperti Hugo Chavez, Evo Morales, Hu Jintao, Ahmadinejad.

"Repdem mendesak Ical untuk meralat pernyataannya yang mendiskreditkan Soekarno dan menyampaikan maafnya kepada rakyat Indonesia secara terbuka," tegas Masinton.

Bung Karno, kata Masinton, selalu bercita-cita besar untuk kebangkitan bangsanya. Bung Karno tidak pernah menenggelamkan bangsanya dalam lumpur penderitaan, seperti yang terjadi saat ini dengan lumpur lapindo di Sidoarjo.

Ical memicu kontroversi ketika berbicara pada acara MKGR di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/5/2012) lalu.

Ketika itu, Ical mengaku tergabung dalam kelompok ISTI (Ikatan Suami-Suami Takut Istri). 

"Saya ini ketua ISTI yaitu ikatan suami-suami takut istri. Kemauan sih ada, keberanian yang nggak punya," kata Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie.

Ical kemudian bercerita mengenai Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dengan pendirinya RH Sugandi. Sugandi merupakan tokoh jaman Orde Lama yang dekat dengan Presiden Soekarno.

Sugandi pernah menyarakan agar presiden pertama RI itu membuat organisasi melawan PKI. Namun, Soekarno memiliki syarat kepada Sugandi yakni membuat pagar ayu dan memenuhi stadion utama.

Ia meminta Sugandi untuk menempatkan wanita cantik di deretan paling depan. Menurut Sugandi, berdasarkan cerita Ical, Sukarno menyukai perempuan cantik.

"Pesan moral beliau (Sugandi) adalah kalau saya jadi presiden jangan seperti itu, jangan yang cantik-cantik terus. Jadi susah sekali untuk jadi seperti Bung Karno" katanya.

Mengenai Golkar, Ical mengatakan pihaknya terus menyosialisasikan partai berlambang beringin itu di cafe. Hal itu ditunjukkan agar Golkar tidak dicap partai yang menyeramkan.

"Tadi dikatakan iwak peyek nasi jagung, artinya sampai tuwek Golkar tetap disanjung," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved