Ucapan Kontroversial Ical soal Soekarno
Marzuki: Pernyataan Ical soal Soekarno Tak Perlu Ditanggapi
Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menyatakan, pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menyatakan, pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), yang tidak akan mengikuti jejak Presiden Soekarno dengan embel-embel perempuan cantik, tidak perlu ditanggapi.
"Enggak perlu ditanggapi hal-hal tersebut," ujar Marzuki, Rabu (30/5/2012).
Menurut Marzuki, menjadi tidak baik jika semua pernyataan tokoh politik harus ditanggapi kendati apa yang disampaikan Ical itu menyangkut Soekarno, tokoh pendiri bangsa Indonesia.
"Ada yang memang patut (ditanggapi), ada yang tidak patut," imbuhnya.
Sebelumnya, Ical dalam acara Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/5/2012), mengaku tergabung dalam kelompok Ikatan Suami-Suami Takut Istri (ISTI).
"Saya ini ketua ISTI yaitu ikatan suami-suami takut istri, kemauan sih ada, keberanian yang nggak punya," kata Ical.
Di acara itu, Ical menceritakan ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dengan pendirinya RH Sugandi, tokoh zaman Orde Lama yang dekat dengan Presiden Soekarno.
Menurut Ical, Sugandi pernah menyarankan agar presiden pertama RI itu membuat organisasi melawan PKI.
Namun, Soekarno memiliki syarat kepada Sugandi yakni membuat pagar ayu dan memenuhi stadion utama. Ia meminta Sugandi untuk menempatkan wanita cantik di deretan paling depan. Menurut Ical, berdasarkan cerita Sugandi, Soekarno menyukai perempuan cantik.
Ical menangkap pesan moral jika menjadi presiden tidak akan mengikuti jejak Soekarno, yakni mengutamakan perempuan-perempuan cantik.
"Pesan moral beliau (Sugandi) adalah kalau saya jadi presiden jangan seperti itu, jangan yang cantik-cantik terus. Jadi susah sekali untuk jadi seperti Bung Karno" kata Ical.
-
Berita Terkait: Ucapan Kontroversial Ical soal Soekarno