Tribun Jakarta Edisi Pagi
Ilmawati Lebih Banyak Diam Sebelum Pergi
Dari dua kakaknya yang perempuan, Ilma terbilang paling cantik. Orang tak menyangka jika Ilma adalah asli Betawi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nur Ilmawati (25) kini menjadi kenangan. Bungsu dari lima bersaudara adalah satu dari 45 korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang hilang dan akhirnya menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu dua pekan lalu.
Kepergiannya begitu cepat dan tak disangka keluarga. Sosok yang periang itu sempat membuat kaget kakaknya, Sri Yanti.
Dua pekan sebelum kejadian, Sri, ibunya, Nurbaeti, dan keponakan, menjenguk Ilmawati di apartemen yang ia beli secara mencicil.
"Saat itu kita sempat foto-foto bersama Ilma. Tapi, foto bersama itu ada di hape dia. Saat itu dia lebih banyak diam, di luar kebiasaan. Biasanya, kalau berkumpul dengan keluarga, Ilma paling ramai," ujar Sri saat ditemui di pemakaman, Rabu (23/4/2012).
Dari dua kakaknya yang perempuan, Ilma terbilang paling cantik. Orang tak menyangka jika Ilma adalah asli Betawi.
Orang bilang, Ilma lebih mirip ibunya, Nurbaeti, ketimbang bapaknya, Abdul Hamid. Nurbaeti sangat terpukul, ketika jenazah Ilma disalatkan di Musala Nurul Istiqomah.
Selama ini, Ilmawati lebih banyak tinggal di apartemennya. Sekitar dua bulan sebelum ikut demo terbang pesawat SSJ 100, Ilma sempat ke rumah neneknya di Jalan Sasak II Dalam, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Dia orangnya sederhana, tinggi bersih. Sebelum terbang sempat dipangku sama neneknya. Dia sempat bilang dan minta kepada neneknya untuk didoakan cepat mendapat jodoh," ungkap paman Ilma, Mukti.
Baca selengkapnya di Tribun Jakarta Edisi Pagi, 24 Mei 2012. (*)
BACA JUGA