Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik soal Tahta Keraton Surakarta Akhirnya Selesai

Konflik berkepanjangan antara Pakubuwono XIII Hangabehi dan Pakubuwono XIII Tedjowulan akhirnya

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik berkepanjangan antara Pakubuwono XIII Hangabehi dan Pakubuwono XIII Tedjowulan akhirnya berakhir. Mereka menyatakan rekonsilisiasi dan berdamai di kediaman Mooryati Soedibyo di Menteng, Jakarta Pusat.

Tedjowulan datang dengan mengenakan kemeja kotak-kotak dan jas hitam. Sementara Hangabehi memakai kaos berkerah warna merah. Mereka langsung disambut oleh para kerabat keraton Surakarta yang telah menunggu di dalam rumah.

Dalam sambutannya BRAy Mooryati Soedibyo mengaku gembira dengan terwujudnya dwi tunggal kepemimpinan Keraton Surakarta. Hal itu terjadi setelah ditandatanginya maklumat bersama SDISKS Pakubuwono XIII dengan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan .

"Maklumat bersama kesepakatan kepemimpinan ini telah ditandatangani pada tanggal 16 Mei 2012 dengan disaksikan oleh Bapak Walikota Surakarta Joko Widodo," kata Mooryati di kediamannya, Jakarta, Minggu (20/5/2012).

Dengan adanya kesepakatan tersebut, kata Mooryati, kepemimpinan keraton dibawah SDIDKS Paku Buwono XIII akan menjadi lebih kuat dan berwibawa.

"Marilah kita semua sebagai anggota Paguyuban Sentono Keraton Hadiningrat yang merupakan wadah yang akan kita bentuk bertekad untuk bersama melestarikan nilai luhur budaya yang bersumber dari Keraton Surakarta," tuturnya.

Dalam acara syukuran tersebut, hadir pula anggota DPD AM Fatwa, Mantan Menteri Mendiknas Wardiman Djojonegoro dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Konflik internal Keraton Surakarta terjadi pasca Paku Buwono XII mangkat pada tahun 2004, tanpa meninggalkan permaisuri dan putra mahkota. Sebagian pihak mendukung pengangkatan putra tertua, KGPH Hangabehi sebagai pengganti, sedangkan sebagian besar lainnya mendukung putra kelima, KGPH Tedjowulan, sebagai pengganti. Akhirnya selama lebih dari tujuh tahun terdapat dua raja di salah satu kerajaan penerus dinasti Mataram tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved