Jumat, 3 Oktober 2025

Larangan Pakai Rok Mini di DPR

Saya Tidak Pakai Rok Mini Tapi di Atas Lutut

Tata tertib berpakaian sopan dari BURT DPR disambut baik staf atau asisten pribadi (aspri) anggota DPR.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Saya Tidak Pakai Rok Mini Tapi di Atas Lutut
Tribunnews.com/Bian Harnansa
Ilustrasi rok mini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tata tertib berpakaian sopan dari Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR disambut baik oleh sejumlah staf atau asisten pribadi (aspri) anggota DPR RI. Mereka tak keberatan tertib tersebut diterapkan. Namun yang lebih penting, ujarnya semangat, akan lebih baik pihak DPR juga mempedulikan kesejahteraan dan asuransi kesehatan untuk aspri.

"Saya sepakat dengan keputusan BURT mengenai pakaian aspri yang tidak boleh seksi," kata Devi Lestari, aspri anggota DPR RI Komisi 9, Rizki Sadik, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3/2012).

Aspri lainnya, Kiki Amelia (23), staf Ketua DPP Partai Gerindra yang berkantor di DPR, juga menyampaikan hal yang sama. "Saya setuju saja. Selama itu bagus dan positif, yah ok-ok saja," kata Kiki.

Kiki menilai, tata tertib itu dikarenakan saat ini ada pandangan negatif terhadap staf anggota DPR yang mengenakan pakaian seksi. "Tapi, kan seksi itu relatif. Mungkin itu kan dari pikiran orang masing-masing yang melihat kita. Kalau saya biasanya memang pakai rok, tapi bukan rok mini, paling di atas lutut. Itu juga pakai stocking hitam," ujarnya.

Namun, ia lebih mendukung jika staf atau perempuan yang bertugas untuk kegiatan anggota DPR mengenakan pakaian seragam seperti PNS. "Jadi, nggak ada perbedaan juga," imbuhnya.

Risa Herawati (25), staf anggota DPR dari Partai Gerindra Pius Lustrilanang, juga mendukung soal larangan pengenaan pakaian seksi tersebut. "Kalau itu diberlakukan, It's OK. Kita nggak ada masalah selama itu punya dampak positif. Dengan begitu, berarti selama ini ada yang tidak suka dengan pakaian seksi itu. Aku selama ini pakai rok selalu yang selutut. Itu masih normal. Kalau soal pakai seragam biasanya cuma untuk bos kita yang anggota DPR. Kan kita bukan anggota DPR," ujar Risa.

Ruri (24), seorang calon staf untuk anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat, juga lebih mendukung pengenaan seragam untuk staf anggota DPR itu. Sementara itu, Tenaga Ahli pimpinan DPR Aria Ganna selaku lelaki yang biasa bertugas di Gedung DPR menyatakan dukungan tata tertib berbusana sopan itu.

Ia menilai pakaian seksi tidak hanya menyebabkan citra DPR jadi miring, tapi jjuga secara tidak langsung bisa mengundang pelecehan terselubung. "Cara berbusana sopan nggak cuma buat staf DPR, tapi juga anggota. Tentu saja di samping busana sopan, juga diikuti perilaku yang simpatik juga, tidak urakan, arogan, maupun mentang-mentang lah," ujar Aria yang merupakan Tenaga Ahli Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved