Mafia Pajak Jilid II
Ketika Uang Dhana Widyatmika Berceceran di Jalanan
Mereka meletakkan foto wajah PNS muda kaya raya itu di tengah jalan, berdampingan dengan mesin cuci yang ditebari uang jutaan rupiah.

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Aksi unik untuk menyindir mantan pegawai Ditjen Pajak, Dhana Widyatmika yang telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dilakukan masyarakat Solo. Mereka meletakkan foto wajah PNS muda kaya raya itu di tengah jalan, berdampingan dengan mesin cuci yang ditebari uang jutaan rupiah.
Aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan warga Solo atas ulah Dhana yang dijuluki Gayus kedua karena diduga telah menggelapkan pajak dan pencucian uang. Foto Dhana yang berukuran sekitar 1x1 meter dipajang di tengah jalan Slamet Riyadi saat Car Free Day (CFD) dengan disangga batang bambu. Pada foto, terdapat tulisan “Tokoh Heboh” Minggu ini.
Persis di dekat foto, terdapat sebuah mesin cuci. Mesin cuci warna biru tersebut kondisinya sudah rusak. Di sekitar mesin cuci, terdapat uang pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, hingga Rp 20 ribu yang berceceran dimana-mana. Jumlahnya mencapai puluhan lembar. Uang-uang itu berceceran karena mesin cuci milik Dhana Widyatmika itu tak mampu lagi menampungnya.
Namun uang itu hanyalah uang mainan, bukan sungguhan. Total uang yang berserakan mencapai Rp 5 juta.
“Ini adalah bentuk aksi sindiran. Mesin cuci diibaratkan sebagai alat yang digunakan oleh Dhana Widyatmika untuk melakukan cuci uang. Foto Dhana dipasang agar masyarakat kenal dengan wajah koruptor,” kata Mayor Haristanto dari Republik Aeng-Aeng, penyelenggara aksi kritik tersebut, Minggu (4/3/2012).
Ribuan masyarakat Solo yang memadati CFD sempat dibuat kaget oleh aksi itu. Awalnya mereka tak tahu apa maksud, foto, mesin cuci, dan uang. Perhatian warga langsung tertuju pada uang, baru kemudian pandangan tertuju pada foto Dhana Widyatmika. Bahkan mereka mengira uang-uang yang berserakan di jalanan tadi asli. Sebab, sekilas jika dilihat dari kejauhan, uang tersebut sangat mirip uang sungguhan.
“Ternyata uang mainan toh. Baguslah untuk menyindir koruptor itu (Dhana Widyatmika). Masih muda kok sukanya korupsi, dasar titisannya Gayus,” kata Wardoyono, warga Manahan yang kebetulan melintas.
Warga yang awalnya penasaran pun akhirnya beramai-rami mencibir Dhana Widyatmika. Mereka merasa kecewa karena uang pajak yang dibayarkan ternyata malah ditilep oleh pegawai pajak sendiri.
Kekecewaan pada kinerja pegawai pajak juga diutarakan oleh Lugiyanti, warga Kecamatan Jebres. Wanita 34 tahun ini bahkan sudah ada niatan tidak membayar pajak jika kasus Dhana Widyatmika itu tak segera diusut tuntas. Ia khawatir ketaatannya membayar pajak justru malah memperkaya para pegawai pajak, bukannya mensejahterakan rakyat. “Pagar makan tanaman kalau seperti ini. Kalau tak tuntas kasusnya, bisa saja saya jadi malas bayar pajak,” ketusnya.
Sejumlah anak-anak yang melintas justru memperebutkan uang mainan itu. Mereka mengira uang tersebut disebar oleh pemiliknya. Bahkan ada yang sampai menangis karena meminta selembar uang mainan itu pada orang tuanya. Sementara warga lainnya memanfaatkan aksi itu untuk berfoto bersama menggunakan kamera saku hingga kamera ponsel. Aksi berfoto dilakukan dengan memegangi uang sambil tersenyum di dekat foto Dhana Widyatmika.