Pembatasan Subsidi BBM
Pemerintah Siapkan Empat Macam Kompensasi
Pemerintah telah menyiapkan empat macam kompensasi atas kenaikan harga BBM.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan sangat menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Namun, pemerintah menyatakan telah mengantisipasi kenaikan BBM sebesar Rp 1.500 per liter, dengan memberikan kompensasi untuk menahan bahkan menurunkan angka kemiskinan rakyat Indonesia.
“Kalau tidak ada upaya untuk kompensasi, maka angka kemiskinan akan bertambah. Pemerintah sudah siapkan paket kompensasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra) Agung Laksono kepada wartawan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Ia mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan empat macam kompensasi atas kenaikan harga BBM. Pertama, bantuan langsung sementara masyarakat, yang berbentuk cash transfer.
Kedua, penambahan subsidi siswa miskin dan penambahan jumlah penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin). Ketiga, subsidi pengelola angkutan masyarakat/desa.
Dulu, lanjutnya, bantuan langsung kepada masyarakat diberikan sebesar Rp 100 ribu per enam bulan. Kini, jumlah bantuan menjadi Rp 150 ribu untuk sembilan bulan.
“Begitu diumumkan 1 April, langsung diberlakukan selama sembilan bulan. Jumlah penerimanya 18,5 juta RTS (Rumah Tangga Sasaran) dikali empat, jadi 74 juta jiwa,” terangnya.
Dengan adanya paket kompensasi ini, Agung berharap angka kemiskinan bisa dicegah, bahka diturunkan hingga di bawah 10,5 persen.
Sementara, ekonom senior dari Bank Dunia Vivi Alatas, di acara Menjangkau Keluarga Miskin dan Rentan di Indonesia hari ini menuturkan, kenaikan harga BBM dalam waktu dekat bisa berdampak terhadap meningkatnya angka kemiskinan di tanah air.
"Kalau naiknya Rp 1.000 sampai Rp 2.000, maka akan menaikkan 0,5 persen kemiskinan. Karena itu butuh BLT, jumlah yang dinaikkan berapa," cetus Vivi. (*)