Sabtu, 4 Oktober 2025

Jaksa Penerima Suap Dibacok

Kubu Jaksa Sistoyo Ultimatum KPK

Firman Wijaya datang ke KPK sekitar pukul 11.20 WIB, dengan mengenakan kemeja batik emas, bergegas masuk gedung KPK.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Kubu Jaksa Sistoyo Ultimatum KPK
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Jaksa Sistoyo terdakwa kasus suap menjalani perawatan tim medis seusai dijahit bagian keningnya di Ruang Instalasi Gawat Darurat RS Halmahera Siaga, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (29/2/2012). Jaksa Kejari Cibinong ini dilarikan ke RS Halmahera Siaga akibat dibacok golok bagian keningnya seusai menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor Bandung oleh Dedi Sugarda yang mengaku dendam terhadap koruptor. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Sistoyo, korban insiden pembacokan orang tak dikenal, merasa kecewa kepada kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Melalui pengacaranya, Firman Wijaya, Sistoyo memberikan ultimatum kepada KPK, hari ini, Kamis (1/3/2012).

Firman Wijaya datang ke KPK sekitar pukul 11.20 WIB, dengan mengenakan kemeja batik emas, bergegas masuk gedung KPK. Kedatangannya untuk memberikan surat teguran serta permohonan untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan kliennya.

"Benar-benar kecewa kami. Insiden ini sudah sangat menghina persidangan. Saya bawa surat untuk KPK tadi untuk menanggapi insiden yang dialami klien kami kemarin," ujar Firman kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (1/3/2012).

Lebih lanjut, Firman menilai ini bukanlah semata-mata atas kelalaian KPK dengan keamanannya. Dia juga menduga bahwa adanya insiden tersebut sudah terdesain sebelumnya untuk mengkriminalisasikan kliennya.

"Jelas ini sudah tergambar. Sistoyo itu kerja di instansi yang sistemnya memiliki keterikatan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Jadi ini terkesan ada yang ingin ditutup-tutupi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seusai menjalani sidang, Jaksa Sistoyo diserang dan dibacok seorang warga bernama Deddy dengan sebuah golok kecil di lantai 2 Ruang Sidang Utama Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Rabu (29/2/2012) kemarin.

Menyikapi hal ini, KPK melalui juru bicaranya, Johan Budi mengaku tak tahu tragedi penusukan yang menimpa terdakwa kasus suap, Jaksa Sistoyo. Bahkan, kabar ini diakui KPK sebagai cambuk untuk lebih meningkatkan pengamanan kepada terdakwa kasus-kasus korupsi.

Sejauh ini, KPK, lanjut Johan, menilai bahwa pengawalan keamanan terhadap Sistoyo sudah memenuhi standar prosedur.

Kendati demikian, dengan terjadinya insiden penusukan tersebut, KPK akan menjadikan pembelajaran berharga untuk lebih berbenah diri.

"Kita tidak tahu apakah penyerang adalah bagian dari pengunjung yang ternyata menggunakan senjata tajam. Seharusnya memang kalau dia mengikuti persidangan tidak boleh bawa senjata tajam. Tapi apapun alasannya, atas musibah ini pimpinan KPK merasa cukup prihatin," ujar Johan kepada wartawan di kantornya, Rabu (29/2/2012).

Untuk menebus rasa bersalahnya, KPK, lanjut Johan berjanji untuk menanggung penuh segala biaya perawatan Sistoyo selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Halmahera, Bandung, Jawa Barat.

"Ini menjadi introspeksi kami dalam melakukan pengawalan terhadap tahanan. Ke depannya akan lebih ketat lagi," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved