Minggu, 5 Oktober 2025

Mobil Buatan Siswa SMK

Jokowi Pusing Ukur Nilai Investasi Mobil Esemka

Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengaku pusing mengukur nilai investasi industri mobil Esemka.

zoom-inlihat foto Jokowi Pusing Ukur Nilai Investasi Mobil Esemka
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Walikota Surakarta, Joko Widodo melakukan stater Mobil Esemka Rajawali kepada wartawan dan warga dikantor Komunitas Ayo Selamatkan Indonesia (KASI) Jalan Fatmawati Raya, Jakarta. Sabtu (25/2/2012) Esemka selain akan melakukan uji emisi Euro 2 di Balai Thermodinamika Motal dan Propulsi (BTMP), Serpong, Tangerang, Juga melakukan promosi Mobil Esemka Rajawali jenis Sport Utility Vehicle (SUV) di Jakarta. . (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal Avianto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengaku pusing mengukur nilai investasi industri mobil Esemka.

Langkah-langkah perencanaan bisnis memang terus disusun produsen Esemka, meski belum mendapatkan hasil uji emisi dan Sertifikat Uji Tipe (SUT), sebagai prasyarat pengembangan industri mobil buatan dalam negeri tersebut.

"Kebutuhan dana Rp 95 miliar. Tapi, kalau dijual di publik, jangan-jangan Rp 1 triliun payu?" kata Jokowi kepada Tribun Jogja di Solo, Kamis (1/2/2012).

Pengembangan industri Esemka, lanjutnya, hanya butuh dana investasi sebesar Rp 55 miliar, dan Rp 40 miliar untuk modal awal.

Namun, Jokowi dibuat pusing saat harus menentukan harga brand dan ide pengembangan industri tersebut, jika dilepas kepada investor.

"Jadi, bukan berarti bayar Rp 95 miliar terus dapat 100 persen. Yang mahal itu brand dan idenya. Ide dan brandnya iki piro saiki regane? Iki sing rung ketemu. Aku mumet juga," imbuhnya.

Sementara, Direktur Pengembangan dan Operasional Solo Technopark Gampang Sarwono mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan management planning untuk produksi massal mobil Esemka.

"Sambil menunggu SUT ke luar, kami akan menyusun manajemen industri Esemka untuk mempersiapkan produksi massalnya," jelas Gampang.

Manajemen baru, paparnya, harus disusun secara matang, mengingat pembuatan mobil Esemka nantinya bukan lagi dalam taraf prototype, melainkan produk massal yang dijual di pasaran.

Manajemen produksi mobil harus ditata karena akan melibatkan banyak pihak dan tidak boleh lagi ada kesalahan dan perbaikan-perbaikan seperti saat pembuatan prototype.

Untuk tahun pertama, pihaknya menargetkan bisa memproduksi 100 hingga 200 unit mobil Esemka. Jumlah tersebut bakal terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved