Nasib Anas Di Demokrat
Ruhut Tidak Berkhianat, Masih Cinta SBY-Anas
Ketua DPP Bidang Ekuin Partai Demokrat (PD), Sutan Bhatoegana menegaskan koleganya di Partai Demokrat, Ruhut Sitompul tidak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Ekuin Partai Demokrat (PD), Sutan Bhatoegana menegaskan koleganya di Partai Demokrat, Ruhut Sitompul tidak membelot dari Partai. Ruhut diketahuinya masih tetap cinta SBY dan sayang Anas Urbaningrum.
"Saya kira tidak demikianlah, intinya dia tetap cinta SBY dan sayang Anas,"ujar Sutan kepada Tribunnews.com, Selasa (31/1/2012).
Menurut Sutan, memang gaya berbicara Ruhut Sitompul kerap meledak-ledak dan selalu bersemangat.
"Tapikan Ruhut punya ciri gaya bicara yang meledak-ledak,"jelasnya.
Kendati demikian, kata Sutan apabila nanti di kemudian hari terbukti ada pengkhianat di Partai Demokrat, pihaknya siap menindaklanjutinya. Mekanismenya ialah melalui Komite Pengawas Partai Demokrat yang melapor ke Dewan Kehormatan.
"Pastilah Komite Pengawas yang akan melaporkan ke Dewan Kehormatan,"pungkasnya.
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dikabarkan membelot. Informasi itu mengemuka di internal Partai Demokrat.
Pasalnya, Ruhut yang dikenal selama ini getol membela Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, justru dalam beberapa hari terakhir bersuara lantang bahwa posisi Anas di Demokrat yang terancam.
Ruhut dalam beberapa kesempatan sebelumnya membela Anas Urbaningrum dari tuduhan mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin soal keterlibatannya dalam dugaan kasus korupsi Wisma Atlet, Palembang.
Namun dalam sepekan terakhir di tengah isu pergantian Anas dari pucuk pimpinan ketua umum Demokrat, justru Ruhut mulai balik arah tidak lagi mendukung Anas.
Misalnya, beberapa hari lalu, Ruhut mengatakan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyiapkan nama pengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat.
Kemudian kemarin, Ruhut juga bilang sangat cemas dengan kader Demokrat yang getol membela Anas dan mengatakan ada kawan Anas "menari di atas gendang orang lain".
Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman menyatakan, setiap perbedaan pendapat adalah kekayaan demokrasi.