Kamis, 2 Oktober 2025

Penembakan di Aceh

Mabes Polri: Penembakan di Aceh Bentuk Teror

Mabes Polri menyimpulkan bahwa rentetan kejadian tersebut merupakan bentuk teror.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Mabes Polri: Penembakan di Aceh Bentuk Teror
tribun batam/iman suryanto
Komjen Pol Sutarman.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meskipun polisi belum mengetahui motif dari kasus penembakan di Aceh baru-baru ini, tetapi Mabes Polri menyimpulkan bahwa rentetan kejadian tersebut merupakan bentuk teror.

"Kami belum tahu motifnya, karena sasarannya masyarakat tidak berdosa, kalau masyarakat yang tidak berdosa itukan membuat ketakutan, kalau membuat ketakutan kan itu jadi bentuk teror," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2012).

Polri pun enggan menyimpulkan secara cepat, apakah kasus-kasus penembakan tersebut terkait dengan Pilkada di Aceh yang akan berlangsung 16 Februari 2012 atau tidak.

"Kalau kami evaluasi faktanya, korbannya berasal dari masyarakat pendatang juga. Kalau kita evaluasi, yang ditembak tidak diambil apa-apanya, tapi kan tidak ada motif apapun, dari situkan berarti ada ketakutan. Teror. Tetapi pelaksanannya mendekati Pemilukada, apakah itu terkait itu semua kita ambil sebagai masukan, supaya kita mengetahui apa motifnya," ungkapnya.

Untuk pengamanan para calon pemimpin daerah di Aceh, menurut Sutarman, hal tersebut menjadi tanggung jawab Polri. Siapapun yang terancam, itu menjadi tanggung jawab polri. Hal tersebut menyusul dengan adanya penyerangan terhadap rumah calon bupati Aceh Utara, Misbahul Munir.

"Boleh, siapapun yang meminta bantuan pengamanan kan kita punya pengawalan untuk kita lakukan," ujarnya.

Guna menjaga keamanan wilayah, polisi pun akan menyiapkan pengamanan ekstra serta pada saat pelaksanaannya, polri akan menjaga setiap TPS.

"Kami sudah adakan maping dan patroli bersama, mana saja yang perlu dijaga. Mendekati Pilkada nanti Pak Kapolri mungkin akan memberikan backup pengamanan pada Polda Aceh. Minimal setiap TPS ada petugas pengamanan untuk memastikan tidak ada yang terjadi di TPS sehingga Pilkada itu terjadi dengan tenang, tidak ada intervensi," paparnya.

Boleh, siapapun yg meminta bantuan pengamanan kan kita punya pengawalan ug kita lakukan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved