Penembakan di Aceh
Kasus Penembakan Aceh Jadi Teror di Masyarakat
KontraS dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkhawatirkan situasi di Aceh.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkhawatirkan situasi di Aceh. Lembaga swadaya masyarakat itupun meminta Polda Aceh untuk menuntaskan berbagai kasus penembakan dalam kurun sebulan terakhir.
"KontraS mendapatkan informasi paling tidak ada 9 orang tewas dan 13 orang lainnya luka-luka, serta seorang dalam kondisi kritis akibat aksi penembakan dalam kurun waktu 2 bulan di berbagai tempat di Aceh," kata Koordinator KontraS, Haris Azhar, dalam rilisnya yang diterima Tribunnes.com, Minggu (8/1/2012).
Aksi penembakan tersebut, kata Haris, merupakan persoalan serius mengingat hak hidup 9 orang terampas dan 14 orang lainnya juga masih mengalami luka tembak.
Selain itu, KontraS menilai serangan terhadap masyarakat sipil ini juga memiliki efek teror bagi hak atas rasa aman masyarakat Aceh secara umum. Apalagi, kata Haris, kejadiannya mendekati masa-masa proses pilkada di Aceh yang diprediksi akan panas akibat konflik kepentingan politik.
"KontraS dan YLBHI mengingatkan bahwa Kepolisian Aceh memiliki kewajiban untuk mengungkap tuntas siapa pelaku penembakan tersebut untuk memberikan hak atas keadilan bagi keluarga korban dan rasa aman bagi masyarakat Aceh," ujar Haris.(*)