Minggu, 5 Oktober 2025

Pernikahan Ibas dan Aliya

Putu Wijaya Harap Pernikahan Ibas-Aliya Hanya Sekali

Penulis novel tetralogi Dangdut, Putu Wijaya menilai pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Aliya Radjasa berlangsung megah.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Putu Wijaya Harap Pernikahan Ibas-Aliya Hanya Sekali
TRIBUNNEWS.COM/Puspa Perwitasari
Kedua mempelai menyalami tamu undangan dalam acara resepsi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa, di Assembly Hall, JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2011).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis novel tetralogi Dangdut, Putu Wijaya menilai pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas dan Siti Aliya Radjasa berlangsung megah.

Baginya, kemegahan sebuah pernikahan itu merupakan bentuk kesakralan.

"Ini renungan buat kita juga. Dalam dunia modern ini, pernikahan kehilangan sakralitasnya. Hanya suka sama suka, kawin, cerai lagi. Dengan dirayakan seperti ini, pesan moralnya adalah bentuk kesakralan itu sendiri," ucap Putu Wijaya, Sabtu, (26/11/2011), saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Memang, diakui Putu Wijaya, pernikahan seperti itu menelan biaya besar.
Makanya, pernikahan itu semestinya dilakukan hanya satu kali. "Memang biayanya besar, tapi sekali-sekali. Karena biayanya besar itu, pernikahan sekali saja, jangan berkali-kali," ucapnya.

Menurut pendiri Teater Mandiri ini, pernikahan merupakan penggabungan dua orang menjadi satu.

Dan, untuk bersatu itu cukup sulit. Salah satu yang membuatnya sulit, karena yang bersangkutan harus mengumpulkan uang untuk mempersiapkan pernikahannya.

Tak heran, Putu menyimpulkan kemegahan menjadi bentuk sakralitas yang menunjukkan nilai keagungan pernikahan.
"Kemegahan, bentuk sakralitas yang menunjukkan nilai keagungan pernikahan itu sendiri," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved