Sabtu, 4 Oktober 2025

KPK Tangkap Sekda

KPK Temukan Rp 500 Juta dalam Proses Pemeriksaan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya menemukan uang sekitar Rp 40 juta dalam 21 amplop saat menangkap Sekretaris Kota Semarang

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya menemukan uang sekitar Rp 40 juta dalam 21 amplop saat menangkap Sekretaris Kota Semarang Ahmad Zaenuri dan dua anggota DPRD Agus Purna Sardjono dan Sumartono.

KPK juga menemukan sejumlah uang lainnya senilai Rp 500 juta.

"Saat menjalani pemeriksaan, ditemukan sekitar Rp 500 juta," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Uang itu ditemukan di ruang kerja Ahmad Zaenuri. "Tapi belum diklarifikasi, apakah uang tersebut berkenaan dengan suap," imbuh Johan.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Sekda Kota Semarang Ahmad Zaenuri dan dua anggota DPRD Kota Semarang yaitu Agus Purna dan Martono (bukan Mardianto seperti yang diberitakan sebelumnya), Kamis (24/11/2011) sekitar pukul 11.30 WIB di halaman parkir DPRD Semarang.

Ketiganya ditangkap karena diduga terlibat praktek suap.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, pihaknya mengetahui akan adanya praktek suap itu dari masyarakat. Rabu (23/11/2011) malam, tim penyidik lalu berangkat ke Semarang.

Kamis (24/11/2011) paginya, tim pun memulai pengintaian aktivitas ketiganya. Pengintaian difokuskan di kantor DPRD Kota Semarang dan kantor Pemerintah Kota Semarang. Setelah beberapa lama mengintai, tim pun mendapati Ahmad Zaenuri menuju ke DPRD Semarang.

Setibanya di sana, Zaenuri didapati tim penyidik memberikan beberapa amplop berisi uang kepada Agus dan Martono. Setelah aktivitas itu, tim penyidik pun menangkap Zaenuri sekitar pukul 11.30 WIB di halaman parkir kantor DPRD.

"Kita temukan beberapa amplop yang berisi uang. Lebih dari 10 amplop," tutur Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (24/11/2011).

Amplop ditemukan di mobil dan ada juga di ruangan dewan. Amplop, katanya Johan, besar kemungkinan berisi rupiah dan bukan mata uang asing.

"Diduga pemberian berkaitan untuk pembahasan APBD 2012," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved