Pernikahan Ibas dan Aliya
Ibas Tegang Dicium Aliya
Saat di depan penghulu, Ibas tampak tegang. Matanya selalu berkedap-kedip ingin terlihat tenang

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Mempelai pria Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tampak tegang ketika menjalani proses akad nikah dengan Aliya Rajasa di Istana Cipanas, Jawa Barat, Kamis (24/11/2011) pagi.
Prosesi akad nikah yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dilakukan depan penghulu, Kepala Kantor Urusan Agama Cipanas Muhtar. Sementara proses ijab Qabul dipimpin ayah Aliya, yakni Hatta Rajasa kepada Ibas di hadapan saksi mempelai pria Wapres Boediono, dan saksi mempelai wanita mantan Ketua MPR Amien Rais.
Saat di depan penghulu, Ibas tampak tegang. Matanya selalu berkedap-kedip ingin terlihat tenang namun raut wajahnya memperlihatkan ketegangan. Ketika acara "Batal Wudhu" dilakukan, pengantin wanita keluar dari kamar pengantin dan diantarkan menuju meja akad nikah diiringi kakak ipar Aliya, yakni Kusuma Anggraini, dan Siti Noor Azima Rajasa, adiknya.
Ibas menunggu sang pengantin wanita datang. Kemudian ia menyentuh kening pengantin wanita dengan jempol tangan, mengucapkan basmallah, surat al-Fatihah dan shalawat. Dan kemudian Aliya mencium tangan tangan Ibas, dan kembali, ia terlihat tegang, dan kedua bola matanya terus berkedap-kedip.
Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan akad nikah dan penyerahan buku nikah oleh Kepala KUA Cipanas serta peyerahan maha dan pemasangan cincin kedua mempelai.
Aliya sendiri mempersiapkan akad nikah dengan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan matang. Bahkan, Aliya harus berlatih tari Pagar Pengantin asal Sumatera Selatan untuk dipertunjukkan di depan suaminya.
"Aliya hanya berlatih tiga kali. Dia sudah biasa menari jadi tidak kesulitan," kata penanggung jawab prosesi tari Pagar Pengantin, Reiny Sukainah (60) di Istana Cipanas.
Reiny menjelaskan dalam tarian tersebut Aliya diiringi dengan adik kandung dan sepupunya yang berjumlah delapan orang. Karena, lainnya masih canggung menari maka Reiny melatihnya sejak tiga bulan lalu. "Kita mulai dari nol, jadwal latihannya seminggu dua kali," ujarnya.
Karena jadwal Aliya yang padat maka latihan menari untuk putri Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu digelar di kediamannya Fatmawati Golf Mansion. Sedangkan, saudaranya berlatih di sanggar Reiny Sukainah Sriwijaya di kawasan Tomang.
Ia pun menjelaskan Tari Pagar Pengantin memiliki makna sebagai tarian terakhir pengantin wanita di hadapan umum. Reiny juga mengaku sudah lama kenal dengan keluarga Hatta Rajasa. "Saya sudah kenal keluarga Rajasa, karena saya juga menangani prosesi adat pernikahan kakak Aliya (Reza Rajasa)," imbuhnya.
Reiny juga menuturkan suami Aliya, Edhie Baskoro Yudhoyono tidak ikut menemani selama istrinya berlatih. Ibas tidak menemani latihan. Untuk Ibas sendiri, diberi instruksi lain.
Pernikahan yang memadukan budaya palembang dan jawa ini juga mengombinasi penganan dari kedua daerah. Selesai akad nikah dilanjutkan dengan makan siang bersama kemudian hiburan yang menampilkan sederet artis ibukota seperti Andien, Rio Febrian, Vina Panduwinata, Ebiet G Ade, dan Vidi Alviano. Undangan yang hadir 1.000 orang terdiri atas pengusaha, anggota DPR, menteri, para gubernur se-Indonesia, dan undangan lainnya.
Kendati dihadiri sederet orang penting namun untuk menu makan siang tidak terlalu istimewa. "Makanannya yang merakyat ada nasi Bali, terus tempe, pempek, kurap kemudian sate ayam juga ada. Kalau saya dengan istri makan nasi Bali," kata Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Ramadhan Pohan usai menghadiri akad nikah bersama istrinya.
Dikatakan untuk ukuran istana kepresidenan menu makanan itu tidak mewah. "Dibandingkan menu makanan pada resepsi pernikahan anak pejabat lain seperti pejabat BUMN yang lebih mewah lagi," kata Pohan. Dikatakan menu makanan itu juga dinikmati para duta besar negara sahabat yang hadir dalam acara itu. "Mereka kelihatannya enak makannya," kata Pohan.
Anggota DPR lainnya Saan Mustofa mengatakan untuk minuman yang disajikan juga tidak mewah. "Ada es dari batok kelapa, teh botol kotak juga ada," kata dia.
Lazimnya akad nikah umumnya, para tamu yang hadir juga diberikan suvenir atau cinderamata berupa tas songket Palembang yang terbuat dari anyaman daun purun. Tas ini terbilang unik berbentuk setengah lingkaran. "Tasnya unik tapi tidak isinya," kata Illa Saan Mustafa, istri Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Saan Mustafa ketika meninggalkan Istana Cipanas.