KTT ASEAN 2023
Polri: Tidak Ada Kelompok Teroris di Indonesia Incar Obama
Kepolisian RI menyatakan tidak ada kelompok teroris di Indonesia yang merencanakan penyerangan kepada Presiden Amerika Serikat,
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI menyatakan tidak ada kelompok teroris di Indonesia yang merencanakan penyerangan kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sepanjang pengungkapan kasus terorisme.
"Kalau kami lihat tidak ada. Dari berbagai pengungkapan jaringan teror yang ada sampai yang terakhir, termasuk yang di Cirebon, itu tidak terungkap adanya kegiatan atau menyentuh atau menargetkan unsur-unsur atau tamu dari negara-negara asing," ujar Kabag Penum Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/11/2011).
Jawaban ini disampaikan Boy berkaitan dengan kedatangan Obama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Nusa Dua, Bali, pada 17-19 Nopember 2011 mendatang.
Dijadwalkan Obama akan mendarat di Bali pada 16 Nopember 2011.
Lebih dari 2.300 anggota Kepolisian RI bersama sejumlah anggota TNI dan Paspampres disiagakan untuk mengamankan konferensi 18 kepala negara-negara Asia Tenggara.
Tidak hanya polisi lalulintas yang akan sibuk mengatur lalulintas saat hari-H kedatangan Obama. Jauh-jauh hari, Satgas Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri telah bekerja untuk mendeteksi ancaman teror yang mungkin terjadi saat orang nomor 1 Amerika tersebut menginjakkan kaki di Bali, tempat yang terkenal dengan wisatanya sekaligus terkenal dengan Bom Bali I dan II.
"Jadi, khususnya dalam upaya yang telah dilakukan dalam mengeliminasi potensi perlawanan ancamana teror, tim kami masih terus bekerja melakukan penyelidikan termasuk Densus 88. Jadi, saat ini kami terus bekerja untuk melakukan penyelidikan terhadap berbagai informasi terkait adanya ancaman teror ini. Kegiatan KTT masih minggu depan, tapi sejak beberapa hari lalu, tim kami kerja terus di lapangan untuk mengantisipasi ini," papar Boy.
Pengamanan Obama sendiri akan menjadi tanggung jawab TNI dan Paspampres berkoordinasi dengan pengamanan khusus Amerika, Security Service (SS). Sebagian petugas SS dari Negeri Paman Sam itu telah mendarat di Bali bersama peralatan canggih mereka.
Hasil evaluasi dan pemantauan Polri, diketahui kondisi keamanan di Indonesia secara keseluruhan adalah kondusif. Namun, potensi ancaman teror bisa terjadi kapan saja, tidak hanya karena ada perhelatan KTT ASEAN.