Si Seksi Pembobol Citibank
Model Seksi Vivi Buntaran Diusir Hakim Sidang Malinda Dee
Sejak kaki Vivi menginjak halaman depan pengadilan, ia telah menjadi pusat perhatian puluhan wartawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua majelis hakim Gusrizal terpaksa menghentikan sidang pembacaan dakwaan terdakwa pembobol dana Citibank Malinda Dee, di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2011), lantaran seorang pengunjung dianggap mengganggu jalannya persidangan.
Orang yang dianggap menggangu sidang Malinda itu adalah model cantik pengisi sejumlah majalah dewasa, Vivi Buntaran. Kejadian ini terjadi saat Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang diketuai oleh Tatang Sutarna, membacakan dakwaan Malinda.
Sejak kaki Vivi menginjak halaman depan pengadilan, ia telah menjadi pusat perhatian puluhan wartawan.
Sejumlah wartawan pun bertanya-tanya, siapa perempuan berpakaian mencolok berwarna biru dengan anting, bibir bergincu merah, rambut coklat, berkacamata hitam, dan membawa bunga Lili tersebut.
Vivi pun langsung masuk ke ruang sidang utama, tempat Malinda disidangkan. Kegaduhan mulai terjadi, saat Vivi melayani sejumlah wartawan untuk wawancara di dalam ruang sidang tersebut.
Hakim Gusrizal yang melihat sekumpulan orang membuat kegaduhan di sidang yang dipimpinnya itu merasa tak nyaman. Ia pun minta Vivi untuk meninggalkan ruang sidang.
"Itu siapa yang bawa karangan bunga, baju biru. Ini ruang sidang. Kalau tidak ada kepentingan, silakan keluar saja," kata hakim Gusrizal.
Mendengar ketua majelis hakim memintanya keluar, Vivi langsung menghentikan aktivitas wawancaranya. Namun, ia tak langsung meninggalkan ruang sidang. "Iya pak, saya duduk saja," jawab Vivi yang langsung duduk di kursi pengunjung paling depan.
Tak lama kemudian, Vivi meninggalkan ruang sidang dan kembali diwawancarai.
Vivi mengaku teman dekat Malinda saat fashion show di sejumlah tempat dan bersama dalam Yayasan Jantung Indonesia sejak 2008. "Kami suka fashion bareng," ujar Vivi dengan gaya genitnya.
Vivi mengaku, maksud kedatangan dengan membawa bunga, kue, dan anggur, adalah untuk memberikan dukungan moril kepada Malinda. "Saya pernah ikut rayakan ultah di rumahnya. Tapi, tahun ini dirayain di rumah sakit. Kita pure teman. Enggak ikut campur kasusnya," jawab Vivi sembari menintikkan air mata.
Ia berharap, Malinda bisa menjalani proses hukumnya dengan sabar. "Harapan saya, semoga (sidang) Malinda lancar dan adil," ujarnya.
Sekitar satu jam kemudian, sidang dakwaan Malinda selesai. Namun, Vivi kesulitan bertemu dengan Malinda, karena banyaknya juru warta yang mengelilingi Malinda untuk wawancara dan mengabadikan gambarnya.
Saat Malinda berada di dalam mobil, akhirnya Vivi bisa menyerahkan langsung bunga Lili tersebut. Dan Malinda hanya mengatakan terima kasih dan melambaikan tangan kepada Vivi. Di balik mobil tahanan itu, tampak Malinda kembali menitikkan air mata atas pemberian bunga dari sahabatnya itu.