Kamis, 2 Oktober 2025

Papua Memanas

Selesaikan Konflik Papua dengan Hati

Langkah represif yang dilakukan negara melalui aparaturnya, untuk mengakhiri konflik di Papua, menurut Johan justru menyebabkan

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis HAM yang juga merupakan orang terdekat mantan Presiden RI, Gus Dur, Johan Efendy, berpendapat perlunya pendekatan menggunakan hati untuk menyelesaikan konflik Papua.

Pemerintah Indonesia, menurutnya harus melihat latar belakang kekecewaan rakyat Papua terhadap negara.

"Sentuhlah Papua dengan hati. Harusnya pemerintah kita pikirkan latar belakang orang kecewa bukan tindakan mereka karena kecewa. Kalau kekerasan ini terus berlanjut, masalah di Papua tidak akan pernah usai," tutur Johan dalam acara jumpa pers Jaringan Antariman se-Indonesia, yang digelar di kantor sekretariat Demos, Jakarta, Minggu (6/11/2011).

Langkah represif yang dilakukan negara melalui aparaturnya, untuk mengakhiri konflik di Papua, menurut Johan justru menyebabkan permasalahan baru.

"Berbagai operasi militer dan perlawanan kelompok sipil bersenjata justru melahirkan bentuk kekerasan baru. Saling melawan justru menunjukkan tanda-tanda konflik di Papua tidak akan berakhir," katanya.

Sementara itu, anggota Jaringan Antariman lainnya, Elga Sarapung berpendapat, Pemerintah harus membuka pintu dialog termasuk dari tokoh agama agar memberikan nilai-nilai kemanusiaan untuk menciptakan kedamaian di Papua.

"Berbagai persoalan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan bukan hanya pada negara melainkan pada agama-agama. Dalam hal ini agar kekerasan yang sering terjadi di Papua bisa terhapuskan. Kami mengajak para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan jurnalis untuk mendukung sepenuh hati perdamaian di Papua," ujar Elga dalam kesempatan yang sama.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved