Minggu, 5 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Solo

Polisi Periksa 17 Saksi Terkait Bom Solo

Kepolisian terus mengembangkan aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo pada Minggu (25/9/2011).

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Polisi Periksa 17 Saksi Terkait Bom Solo
/warta jateng/ Wahyu Sulistiawan
Lokasi yang dijadikan aksi bom bunuh diri Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Jl. AR Hakim Solo, Minggu (24/9/2011) warta jateng/ Wahyu Sulistiawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian terus mengembangkan aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo pada Minggu (25/9/2011). Penyidik masih mengumpulkan keterangan untuk mencari otak dibalik peristiwa yang menyebabkan puluhan orang terluka.

"Sekarang bertambah menjadi 17 saksi," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Musaddeq Ishak di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Musaddeq mengatakan saksi yang dimintai keterangan masih berhubungan dengan jaringan Muhammad Syarif. Diketahui, jaringan tersebut  memiliki delapan bom yang belum ditemukan.

"Pembuatnya (bom) masih kita dalami, tunggu hasil penyelidikan," pungkasnya.

Hari ini jenazah DPO Bom Cirebon itu  akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur.

"Keluarga mengharapkan secepatnya dimakamkan, namun kami masih menunggu izin dari Mabes Polri," kata pengacara pihak keluarga, Nurlan.

Hingga hari ini, menurutnya pihak keluarga masih menunggu izin dari Polri, namun semua proses administrasi untuk mengambil jenazah sudah diselesaikan.

Mengenai pilihan lokasi Pondok Rangon, menurutnya hal itu adalah pilihan dari keluarga, dan tidak ada alasan khusus. Hal tersebut bukan berarti di kediaman almarhum di Cirebon warga tidak menerima.

"Tidak ada istilah tidak diterima, di Jakarta atau di Cirebon itu kan sama saja," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved