Bom Bunuh Diri Solo
Korban Bom Solo Perlu Terapi Psikologis
tim dokter bentukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo telah menyertakan psikolog dalam tim dokter yang menangani korban bom Kepunton

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Manajer Umum RS dr Oen Solo, William Tanoyo menjelaskan, tim dokter bentukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo telah menyertakan psikolog dalam tim dokter yang menangani korban bom Kepunton. Diakuinya, beberapa pasien memang mengalami trauma psikis dan harus ditangani secara khusus oleh psikolog.
"Jika ada keluhan, akan langsung kita tangani. Kapan pun diperlukan," tegasnya, di RS dr Oen Solo, Selasa (27/9/2011).
Sementara itu, Selasa siang ada seorang pasien yang harus kembali menjalani operasi, yakni Restiono. Operasi harus dilakukan karena masih terdapat benda asing yang harus diambil dari tubuh korban. "Tim dokter sebenarnya sudah mengetahui benda asing ini sejak awal. Tapi memang proses operasinya cukup sulit, jadi baru akan kita laksanakan hari ini," terangnya.
Dirinya menjelaskan, sejauh ini kondisi para korban sudah relatif stabil. Termasuk dua pasien yang sempat mengalami kritis, yakni Defiana dan Febiana sudah membaik. "Dua pasien yang di ICU juga mulai membaik. Defiana yang terkena logam di kepala bahkan sudah mau mencoba berdiri," terangnya. Namun, seluruh pasien korban bom belum ada yang diperbolehkan untuk pulang. (*)