Sabtu, 4 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Solo

Kecolongan Bom Lagi, Polri Investigasi Internal

Polri menyatakan tengah melakukan investigasi internal atas terjadinya bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo, Jawa Tengah

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kecolongan Bom Lagi, Polri Investigasi Internal
TRIBUN JOGJA/IKROB DIDIK IRAWAN
Bilik nomor 9, Warnet Solonet menjadi angker. Solonet menjadi sepi pengunjung karena pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton Solo gunakan bilik nomor 9 warnet Solonet.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyatakan tengah melakukan investigasi internal atas terjadinya bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011) kemarin, sebagaimana permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Tentu kami tindak lanjuti. Sekarang sedang berjalan proses pemeriksaan internal dipimpin oleh Asop Kapolri. Apakah perintah atas itu dilakukan sepenuhnya atau tidak, dan sebagainya. Sedang berjalan pemeriksaan internalnya," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/9/2011).

Investigasi internal ini dilakukan untuk mengetahui jalan tidaknya sistem koordinasi keamanan. "Tentu ini semua akan ditindaklanjuti, ditelusuri, sudah sampai atau belum, atau kalau sudah sampai, itu di kemanakan? Semua lagi dicek, lagi diperiksa," katanya.

Minggu (25/9/2011) kemarin di Kantor Presiden, Presiden SBY mengatakan pihak intelijen telah diberikan peringatan akan adanya aksi teror bom.

Presiden juga mengetahui bahwa Kapolri telah memberikan instruksi kepada jajaran kepolisian atas keterangan intelijen tersebut. Karenya, Presiden meminta digelar investigasi internal keamanan untuk mengetahui apakah fungsi aparat keamanan dan intelijen sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Menanggapi permintaan Presiden tersebut, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, bahwa investigasi internal dilakukan tak serta merta ada kelalaian dari aparat keamanan, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan aparat keamanan di wilayah masing-masing. "Tindakan terorisme bisa kapan dan di mana saja, oleh siapa, yang inisiatif ada di mereka. Jadi kita hanya bisa antisipasi saja. Kalau di sana ada kejadian, yang lain harus waspada. Itu tadi maksud evaluasi dan investigasi," jelas Djoko.

Secara terpisah, Kapolri mengimbau jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayahnya masing-masing.

Menurutnya, aparat sudah menjalankan tugas sebagaimana fungsinya masing-masing."Petugas sudah menjalankan tugasnya masing-masing. Tindakan preventif sudah dilakukan. Ini kejadiannya setelah ibadah," kata Timur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved