Bom Bunuh Diri Solo
Intelijen tak Bisa Masuk Kelompok Kecil Teroris
Pengamat Terorisme Noor Huda Ismail mengatakan, bom Solo membuktikan intelejen belum mampu masuk sampai ke kelompok-kelompok kecil.

Laporan Wartawan Tribun Jogja Krisna Sumargo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pengamat Terorisme Noor Huda Ismail mengatakan, tidak terdekteksinya kelompok-kelompok kecil yang ingin eksis di kalangan pemain-pemain di Ambon, membuktikan intelejen belum mampu masuk sampai ke kelompok-kelompok kecil ini.
"Penetrasi intelejen masih kurang, terbukti masih kebobolan dengan aksi-aksi seperti ini," ucap Noor Huda Ismail kepada Tribun Jogja di Yogyakarta, Minggu (25/9/2011).
Ia berharap, negara mengubah pola-pola yang dilakukan untuk mereduksi aksi-aksi terorisme, yang selama ini hanya melakukan penangkapan saja.
"Orang-orang yang mampu membuat bom tersebut, harus diberdayakan dengan kegiatan yang berarti agar tidak 'nglangut' (melamun) dan kemudian mau membuat bom akibat terprovokasi secara ideologi," urainya seraya mengatakan, pemerintah juga harus bisa menyelesaikan pekerjaan rumah, mengenai masalah Ambon, dengan menyelesaikan konflik dengan transparan dan dapat diterima oleh semua pihak.
"Ini agar para mujahid-mujahid dan kelompok yang berada di seberangnya, tidak merasa lagi terpanggil menghadapi permasalahan di sana karena telah diselesaikan dengan adil oleh pemerintah," imbuhnya.