Bom Bunuh Diri Solo
Kepala BIN: Pelaku Teror Masih Berkeliaran
Usai pertemuan, Sutanto ditanya pers mengenai aksi bom bunuh diri itu. Berikut tanya jawab Sutanto dengan para wartawan :

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bom bunuh diri meledak di Gereja Bethel Injili Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011), sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi.
Ledakan mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 19 di antaranya terluka dilarikan ke rumah sakit setempat. Tiga jam setelah ledakan tepatnya pukul 14.00 WIB, Menko Polhukam Djoko Suyanto melakukan rapat tertutup dengan Kepala BIN Sutanto di kantor Menko Polhukam Jakarta.
Usai pertemuan, Sutanto ditanya pers mengenai aksi bom bunuh diri itu. Berikut tanya jawab Sutanto dengan para wartawan :
Bom Solo jaringan siapa, Pak?
Belum semua pelaku teror ini jaringannya tertangkap semua. Ada beberapa yang masih ada diluar (tahanan) dan kita tetap waspadai. Yang di tempat-tempat lainnya disamping juga terindikasi tentu ada kelompok-kelompok yang ingin melakukan niatnya (melakukan teror). Ini (teror Solo) sedang dalam pendalaman. Kita meminta Kepolisian terus waspada.
Daerah mana saja yang perlu diwaspadai?
Bukan pada daerah-daerahnya tapi kelompok-kelompoknya (pelaku teror).
Tren perekrutan calom bomber?
Mereka (pelaku utama) merekrutnya tentu bisa juga anak-anak setempat (sebagai bomber)
Untuk kasus ini?
Saya tidak bicara spesifik.
Setelah bom masjid Cirebon, sekarang gereja Solo. Apa akan serial sifatnya?
Mungkin jangan dikembangkan dulu yah. Yang penting kita bisa menangkap pelakunya dulu.
Bagaimana mencegah indoktrinasi?
Perlu keterlibatan semua pihak. Ini kan aparat keamanan di hilirnya siap dan di hulunya lebih penting yakni bagaimana mencegah deradikalisasi. Butuh keterlibatan masyarakat termasuk alim Ulama dan bidang masyarakat lainnya agar di daerah jangan mudah terprovokasi (ikut teror).