Penangkapan Pejabat Kemennakertrans
Dadong Irbarelawan Sempatkan Salat di Lokasi Rekonstruksi
Tersangka suap Rp 1,5 miliar Kemennakertrans, Dadong Irbarelawan menyempatkan diri ibadah Salat Maghrib saat KPK gelar rekonstruksi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka suap Rp 1,5 miliar Kemennakertrans, Dadong Irbarelawan menyempatkan diri ibadah Salat Maghrib saat KPK menggelar rekonstruksi kasusnya di kantor Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemennakertrans di Kalibata, Jakarta, Sabtu (24/9/2011).
Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan P2KT itu melaksanakan Salat Maghrib di musala lantai I kantornya.
Tentu saja, sebagai tahanan KPK, seorang petugas berdiri mengawal di depan musala, tempat Dadong melaksanakan salat.
Selepas salat, Dadong yang mengenakan batik, keluar musala dan berjalan menuju ke salah satu ruangan di lantai I, untuk mengikuti proses pemberkasan rekonstruksi. "Salatnya sudah selesai. Pak Dadong memang seorang muslim," ujar petugas KPK yang enggan disebutkan namanya.
Selain Dadong, dua tersangka lainnya juga mengikuti proses rekonstruksi ini. Keduanya, yakni kuasa direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati, Sesditjen P2KT I Nyoman Suisanaya.
Seperti diketahui, pada 25 Agustus 2011, KPK berhasil menangkap Dharnawati, Dadong, dan Sesditjen P2KT I Nyoman Suisanaya.Mereka diduga melakukan serah terima uang suap Rp 1,5 miliar, terkait pencairan dana Percepatan Pembangunan Infrasturktur Daerah (PPID) bidang transmigrasi di 19 Kabupaten tahun 2011. Total dana PPID yang dianggarkan dalam APBN-P 2011 itu berjumlah Rp 500 miliar. Ketiganya ditangkap pada malam hari itu juga.
Dharnawati ditangkap di daerah Otto Iskandardinata (Otista), Jakarta Timur, Nyoman ditangkap di kantornya P2KT, dan Dadong ditangkap di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.