Skandal Nazaruddin
Nazar Dijemput Ajudan Chandra saat Pertemuan di Gedung KPK
Tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet M Nazaruddin mengungkap mengapa jejaknya tak tertinggal di buku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet M Nazaruddin mengungkap mengapa "jejaknya" tak tertinggal di buku tamu lantai III Gedung KPK kala dirinya menemui Chandra M Hamzah. Menurut Nazar, dirinya memang tak mengisi buku tamu ataupun meninggalkan identitas saat itu.
Pasalnya, dalam pertemuan itu, Nazar dijemput oleh ajudan Chandra M Hamzah di lantai basement Gedung KPK. "Langsung diantar menuju lift dan masuk ke ruangan Chandra Hamzah. Karena adanya akses khusus dari ajudan, sehingga M Nazaruddin tidak mengisi buku tamu ataupun meninggalkan identitas," ucap penasihat hukum Nazar, OC Kaligis dalam rilis kepada wartawan, Senin (12/9/2011).
Pertemuan di ruangan kerja Chandra, kata Nazar, merupakan kali ketiga bagi keduanya. Pertemuan itu terjadi pada sekitar bulan Juli atau Agustus 2009, sekitar dua minggu sebelum Bibit dan Chandra akan ditangkap (Bareskrim Polri). Pertemuan di lantai III gedung KPK itu berlangsung pada sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
"Inti pertemuan membicarakan mengenai kelanjutan perkembangan proyek BOS serta proyek baju hansip dan paket e-KTP. Pertemuan tersebut juga membicarakan mengenai kasus Bibit dan Chandra," katanya.
Pertemuan terakhir antara Nazar dengan Chandra, ungkap suami Neneng Sri Wahyuni itu, terjadi pada tahun 2010 setelah kongres Demokrat. "Sewaktu akan dilangsungkannya pemilihan Ketua KPK di DPR. Pertemuan tersebut bertempat di rumah M Nazaruddin di Jalan Pejaten Raya nomor 7," tutur Kaligis.
Pertemuan tersebut turut hadir Benny K Harman, Mahfud (Kader Demokrat, teman baik Anas Urbaningrum, dan Pengusaha dalam kasus Hambalang (senilai 2,5 triliun)), Munadi Muchayat (anak dari bapak Muchayat, mantan wakil Ketua KPKPN (Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara))," imbuhnya.