Skandal Nazaruddin
ICW: Ada Pihak Ketiga yang Atur Sikap Nazaruddin
Sikap Muhammad Nazaruddin yang kembali berani "bernyanyi" usai menyatakan bungkam selama masih ditahan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Muhammad Nazaruddin yang kembali berani "bernyanyi" usai menyatakan bungkam selama masih ditahan di Rutan Mako Brimob patut dicurigai. Pergantian Kepala Rutan Mako Brimob yang disebut-sebut sebagai satu alasan Nazaruddin kembali "bernyanyi" dinilai bukanlah sebuah alasan yang tepat.
"Ini mengindikasikan ada sesuatu dan agenda yang sedang diatur," kata Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (11/9/2011).
Menurut Adnan, tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabiring, Palembang itu tidak bermain sendiri dalam kasusnya.
"Dia memegang kartu troof pihak-pihak lain, dalam pelarian memang dia bermain sendiri dengan menembak nama-nama itu, tetapi ketika di Indonesia dia langsung bungkam," ujarnya.
Adnan mengatakan pihak ketiga itu yang mengatur sikap Nazaruddin, kapan dia harus berbicara kepada publik atau bungkam di lain waktu. Upaya yang harus dilakukan, kata Adnan, adalah membongkar siapa pihak yang mengatur Nazaruddin. Apalagi setelah adanya temuan ponsel pintal Blackberry di sel Nazaruddin.
"Dari situ terlihat ada upaya Nazaruddin secara intensif mencoba berkomunikasi dengan pihak-pihak lainnya," kata Adnan.
Atas sikap Nazaruddin yang "mencla-mencle", Adnan meminta penegak hukum untuk menghukum Mantan Bendahara Partai Demokrat itu seberat-beratnya.
"Harus dihukum berat itu, dia seperti memainkan hukum," pungkasnya.