Penangkapan Pejabat Kemennakertrans
Staf Khusus Muhaimin Dituding Terlibat Suap
Staf pribadi Muhaimin Iskandar hingga orang dekat Tamsil Linrung disebut oleh kubu Dharnawati terlibat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Direksi PT Alam Jaya Papua mulai bernyanyi mengungkap nama-nama yang terlibat dalam kasus suap percepatan pembangunan daerah transmigrasi di 19 kabupaten di seluruh Indonesia. Sejumlah nama, mulai dari staf pribadi Mennakertrans Muhaimin Iskandar hingga orang dekat Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung disebut oleh kubu Dharnawati terlibat dalam kasus tersebut.
Nama-nama tersebut diungkapkan oleh anggota tim kuasa hukum Dharnawati, Rahmat Jaya, Selasa (6/9/2011). Pengacara dari kantor hukum Farhat Abbas itu menyebut tiga nama yang diduga aktif berperan dalam proses permintaan dana kepada PT Alam Jaya Papua.
Menurut Rahmat, dua diantaranya yakni staf Muhaimin bernama Ali Mudori dan Fauzi. Ali disebut sebagai staf khusus Mennakertrans dan Fauzi menjabat staf ahli Mennakertrans. Sedangkan satu orang lainnya yakni Acoz yang diduga sebagai tangan kanan Tamsil
"Ali Mudori merupakan staf khusus 'Mentra 1'. Fauzi staf pribadi 'Mentra 1'. Acoz orang dekat Tamsil," ungkap Rahmat di gedung KPK.
Sumber internal di KPK membenarkan adanya indikasi keterlibatan orang dekat Muhaimin dalam kasus suap yang menyeret dua pejabat Kemennakertrans sebagai tersangka itu. Hanya saja sumber enggan mengungkapkan identitas orang dekat Muhaimin yang dimaksudnya.
"Ada permintaan dari orang dekat Menteri," tuturnya.
Menurut sumber tersebut, uang senilai Rp 1,5 miliar dari Dharnawati yang diduga suap rencananya akan dibagi-bagikan pada 29 Agustus sebelum hari raya lebaran. Namun karena penyerahan uang kepada pejabat Kemenakertrans tersebut diketahui KPK maka pembagian uang gagal.
"Rencananya duit itu disimpan dulu dan baru dibagikan hari Senin," ungkapnya.