Minggu, 5 Oktober 2025

Demokrat Pecah

Marzuki SMS ke SBY karena Politisi Demokrat Bertengkar di TV

Pesan singkat dari Marzuki Alie ke SBY dan anggota dewan pembina terus ramai diperbincangkan di media massa.

Editor: Gusti Sawabi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesan singkat yang berisi permintaan untuk penyelamatan Partai Demokrat (PD) dari Marzuki Alie ke SBY dan anggota dewan pembina terus ramai diperbincangkan di media massa. Marzuki sendiri menceritakan awal mula dirinya mengirim pesan singkat tersebut.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu sendiri mengirimkan SMS karena sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat dan Sekjen sudah menginstruksikan kepada seluruh kepengurusan DPP agar tidak lagi berbicara tentang Nazaruddin.

"Kenapa saya kirim SMS itu karena sebelumnya Ketua Umum dan Sekjen sudah memberi peringatan, sudah buat instruksi kepada kepengurusan DPP untuk tidak lagi bicara tentang Nazaruddin. Serahkan urusan Nazaruddin kepada proses hukum, itu perintahnya, semuanya kembali bekerja sesuai dengan tugas pokonya masing-masing,"ujar Marzuki Alie di gedung DPR, Jakarta, Senin(11/7/2011).

Namun, lanjut Marzuki saat dirinya sedang berada di Rusia melakukan pertemuan dengan parlemen di negara tersebut, ia dikagetkan dengan tayangan di TV One, dimana saat itu banyak politisi Partai Demokrat ada Ruhut Sitompul, Denny Kailimang, Amir Syamsuddin dan Kastorius Sinaga mengisi acara talkshow 'Jakarta Lawyers Club'.

Dalam acara itu mereka saling serang dan membuat seolah-olah Partai Demokrat pecah belah. Setelah itulah Marzuki langsung menelepon Amir Syamsuddin dan meminta kader-kader yang saling cakar-cakaran itu diberi teguran.

"Begitu saya di Rusia ada polemik di TV One, saling serang antarkader. Padahal sudah diinstruksikan oleh ketum dan sekjen jangan saling serang antarkader. Nah karena banyak SMS yang masuk ke saya, saya telepon pak Amir, pak Amir bagaimana kejadiannya? Harusnya ini dibawa ke dewan khormatan karena apa yang diinstruksikan tidak dilaksanakan. Pak Amir bilang ke saya, pak Marzuki, jangan saya, enggak enak,"jelasnya.

Ketua DPR ini menambahkan,tak lama kemudian dia mengirimkan SMS ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY dan seluruh anggota dewan Pembina.

Marzuki juga mengaku melakukan komunikasi ke Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Karena itulah saya SMS ketua Wanbin. Selaku ketua dewan kehormatan, apanya yang salah. Aneh ini, saya ini melaksanakan tugas saya bagaimana mengawasi partai ini sebagai dewan pembina," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved