Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Bom Buku

Densus 88 Gelar Rekonstruksi di Rumah Terduga Teroris Darto

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggelar rekonstruksi pembuatan bom tersangka teror bom buku dan bom serpong.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Densus 88 Gelar Rekonstruksi di Rumah Terduga Teroris Darto
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota Gegana Brimob memeriksa paket yang dicurigai berisi rangkaian bom di halaman komplek Kantor Berita 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (17/3/2011). Setelah diperiksa paket langsung dibawa oleh Gegana markas Brimob.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggelar rekonstruksi pembuatan bom tersangka teror bom buku dan bom serpong. Rekonstruksi berlangsung di salah satu rumah kontrakan tersangka teror bom di kawasan Rawa Cadas, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat, (8/7/2011).

Pantauan Tribunnews.com, enam tersangka dibawa Densus 88 ke kontrakan padat penduduk milik Darto. Ikut dibawa juga, otak dari seluruh aksi teror bom buku di Jakarta dan perencana aksi bom di Serpong, Pepi Fernando. Tersangka lain adalah Awih, Wari, Mugi, dan Watono.

Rekonstruksi digelar sejak pukul 09.00 hingga 10.15 WIB. Pepi terlihat menggunakan kaos motif kotak-kotak, dan selalu menutupi wajahnya saat memperagakan sejumlah adegan pertemuan dengan tersangka lain di rumah tersebut.

Total ada 10 adegan yang dilakukan tersangka. Salah satunya adalah saat para tersangka berkumpul di rumah tersebut dan membuat rangkaian bom buku. Mulai dari tersangka masuk menggunakan motor ke dalam kontrakan, bertemu di depan pintu, dan berbincang, kemudian masuk ke dalam bersama sejumlah tersangka lain.

Rekonstruksi ini mengundang masyarakat untuk menonton. Sejumlah warga berkumpul menyaksikan rekonstruksi yang digelar Densus. Ketua Rt 01 Rw 03, Pondok Kopi, Duren Sawit Jakarta Timur, Murafih (74) menyebut, kegiatan rekonstruksi memang berlangsung mendadak dan rahasia. Banyak warga yang tidak tahu ada rekonstruksi tersebut. Pihak kepolisian pun baru menghubungi Murapi sekitar 30 menit sebelum rekonstruksi berlangsung.

"Petugas meminta saya sebagai ketua RT untuk mendampingi. Sebagai ketua RT saya ikut saja" katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved