TKW Dipancung di Arab Saudi
Cak Imin Klaim Pihaknya Sudah Bekerja Positif untuk TKI
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengklaim bahwa dirinya sudah bekerja keras untuk penanganan TKI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengklaim bahwa dirinya sudah bekerja keras untuk penanganan TKI. Pria yang akran disapa Cak Imin ini mengklaim telah menunjukkan kemajuan positif dengan mengurangi jumlah TKI secara signifikan dari awal tahun ini.
"Kita harus mengurangi secara bertahap jumlah TKI. Sejak Januari kita telah lakukan pengetatan secara total dan sudah mulai berhasil," ujar Cak Imin saat acara diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (25/6/2011).
Cak Imin juga memaparkan data-data TKI yang sudah berkurang secara tahap demi tahap sejak Desember 2010.
"Dari yang per Desember 2010 sekitar 30.000-50.000 per bulan, sejak Desember sudah berkurang menjadi 12.000 saja per bulannya," jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Ruyati binti Satubi (54), TKI di Arab Saudi, dieksekusi mati di Riyadh, Sabtu lalu. Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu dinyatakan terbukti membunuh majikannya pada 12 Januari 2010. Pemerintah menyatakan mendampingi Ruyati sejak kasusnya pertama kali muncul dan selama proses persidangan. Pemerintah memprotes eksekusi mati yang dilakukan tanpa memberi tahu perwakilan Indonesia.
Atas kasus tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis, meminta semua pihak mendukung keputusan pemerintah yang melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi.
Moratorium ini diberlakukan sampai terbentuknya perjanjian atau kesepakatan antara Arab Saudi dan Indonesia yang menjamin perlindungan hak pekerja.”Saya minta, berkaitan dengan moratorium ini, warga negara Indonesia patuh, mendukung, dan tidak berupaya sendiri-sendiri mencari jalan pintas untuk nekat,” kata Yudhoyono.
Sehari sebelum jumpa pers di Kantor Presiden, Muhaimin mengumumkan keputusan penghentian sementara penempatan TKI ke Arab Saudi per 1 Agustus 2011. Menurut Muhaimin, TKI yang sudah siap dan memenuhi persyaratan tetap boleh berangkat sebelum 1 Agustus.