TKW Dipancung di Arab Saudi
Ruyati Sosok Pendiam
Ruyati binti Satubi merupak seorang TKW asal Kampung Ceger, Sukatani, Bekasi yang yang mendapat hukuman pancung

Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi dan H Eko Purwanto G
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruyati binti Satubi merupak seorang TKW asal Kampung Ceger, Sukatani, Bekasi yang yang mendapat hukuman pancung di Arab Saudi pada hari Minggu (18/6/2011) pekan lalu.
Namun siapakah sosok Ruyati dimata ketiga anaknya?
Een Nuraini yang tak lain adalah putri sulung Ruyati mengatakan, sejak menajdi TKW pada tahun 1998, Ruyati merupakan sosok pendiam. Tak pernah sekalipun ia bercerita kisah pilu yang didapat seama menjadi TKW di negeri pedro dolar itu.
"Kami komunikasi via telepon, tapi ibu ngga pernah cerita yang macam-macam," kata Een kepada tribunnews.com, Jumat (24/6/2011).
Bahkan saat Ruyati kembali ke kampung halaman, tak satupun kenangan pahit yang ia ceritakan disaat sedang bersama ketiga anaknya.
"Pernah sekali ibu cerita kalau makanan di Arab tidak cocok. Disini kan makan nasi," paparnya.
Hal senada juga dikatakan oleh putri kedua Ruyati, Evi Kurniati. ia mengaku tak pernah melihat ibunya mengeluh selama menjadi TKW. Meski secara fisik, Ruyati terlihat lebih kurus dari sebelumnya, Ruyati selalu berdalih hal itu disebabkan faktor makanan.
"Kalau saya lihat ibu selalu tertutup. Ibu kan sudah tiga kali berangkat jadi TKW, nah saat dia pulang ke sini badannya kurus, tapi wajahnya selalu ceria," ungkapnya.
Demikian juga putra bungsu Ruyati, Irwan Setiawan. Saat berada di kampung halaman, Ruyati tak pernah membicarakan hal-hal negatif selama di Arab. Justru Ruyati sering menasehati ketiga anaknya agar selalu hidup rukun.
"Dan nasehat itu selalu yang saya ingat sampai sekarang," ungkap Irwan.