TKW Dipancung di Arab Saudi
Pemberlakukan Moratorium Bukan Kebijakan Emosional
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa keputusannya untuk memberlakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa keputusannya untuk memberlakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi bukan suatu kebijakan yang diambil secara emosional. SBY mengaku bukan tipe pemimpin yang mengambil sesuatu secara emosional.
"Kebijakan ini tentu mengandung konsekuensi. Oleh sebab itu, saya bukan tipe mengambil sesuatu secara emosional, tapi harus rasional, dipikirkan dalam-dalam," ungkap SBY dalam sambutannya saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/6/2011).
"Tiap policy, ada dampaknya. Dampaknya adalah tentu kita harus ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Bahkan di masa mendatang kita ingin saudara kita bekerja di domestic workers itu bisa susut, boleh putra-putri Indonesia bekerja di luar negeri nanti tapi di luar domestic worker," tegasnya menyinggung moratorium pengiriman TKI ke Arab yang efektif berlaku pada 1 Agustus mendatang.
Menyusul kebijakannya memberlakukan moratorium, SBY mengajak segenap pihak untuk memperlebar peluang lapangan kerja. Upaya itu pun kiranya dilakukan secara sungguh-sungguh pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
"Kita sudah punya MP3EI (Master Plan Peluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia), sasaran dari percepatan dan perluasan pembangunan antara lain ekonomi tumbuh, lapangan kerja tercipta dan pengangguran berkurang," tutur SBY.
"Awal bulan depan, saya dan Wapres akan pimpin langsung komite MP3EI. Saya ingin dari master paln bisa dilakukan gelombang pertama pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur berkolerasi dengan pembangunan tenaga kerja," tegasnya.