TKW Dipancung di Arab Saudi
PKS Anggap Cara Diplomasi Marty Natalegawa Payah
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap kinerja diplomasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dipimpin Marty Natalegawa sangat payah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap kinerja diplomasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dipimpin Marty Natalegawa sangat payah.
"Dengan kejadian yang dialami Ruyati dan TKI-TKI lain, PKS menilai kemampuan lobby jajaran Kemenlu kita terbukti payah,” ujar Koordinator TPF Fraksi PKS untuk Kasus Ruyati, Bukhori Yusuf dalam pers rilis yang diterima Tribunnews.com, Kamis(23/6/2011).
Bukhori juga menyarankan Presiden RI perlu membentuk Tim Lobby Khusus yang bisa menembus tidak hanya pembelaan formal di Mahkamah atau Pengadilan di Arab Saudi, tetapi juga dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan juga Keluarga serta para tetua kabilah atau suku bangsa para korban. Bukhori menjelaskan bahwa dalam perkara pidana semacam yang dialami TKI Ruyati, peradilan sangat bergantung pada pihak-pihak yang bersengketa.
“Bila pihak yang bersengketa berdamai, maka terdakwa bisa dilepaskan dari hukuman maksimal yaitu hukuman mati. Dan ini sangat bisa dilakukan oleh Indonesia karena hubungan Indonesia dan Arab Saudi sebenarnya cukup baik,” ujar Bukhori yang juga anggota Komisi III DPR ini.
Lebih jauh Bukhori juga mengingatkan bahwa TKI yang sudah divonis hukuman mati jumlahnya mencapai 28 orang dan masih ratusan menunggu persidangan dengan ancaman hukuman yang sama.
Mengenai orang-orang yang mengisi Tim,
Fraksi PKS mengusulkan agar tim yang bersifat ad-hoc ini diisi oleh orang-orang yang kuat dalam pemahaman budaya dan hukum di Arab Saudi dan memiliki jaringan komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan di Indonesia, Arab Saudi maupun dunia internasional.
“Kita serahkan hal itu kepada Presiden, tapi yang pasti pungkas Bukhori, anggota DPR dari Dapil Sumsel 2 ini.