Minggu, 5 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

MPR Sayangkan Pidato SBY Yang Terlambat Soal TKI

Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Syaifuddin menyayangkan munculnya pernyataan Presiden SBY mengenai permasalahan TKI.

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto MPR Sayangkan Pidato SBY Yang Terlambat Soal TKI
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Syaifuddin menyayangkan munculnya pernyataan Presiden SBY mengenai permasalahan TKI. Pidato SBY dianggap terlambat karena dilakukan setelah SBY mendapatkan banyak desakan dan kritikan dari berbagai pihak.

"Ya, memang kita cukup sayangkan tidak secepat merespon hal-hal yang lain,"ujar Lukman saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Kamis(23/6/2011).

Meski begitu, Lukman meminta semua pihak tidak melihat kembali ke belakang dan masa lalu. Sesuatu yang terpenting, lanjut Lukman dan harus dilaksanakan adalah mengenai penyelesaian TKI secara baik.

"Tapi jangan berpikir ke belakang harus ke depan, harus terlaksana ke depan, betul-betul kita merindukan aksi kepedulian pemerintah,"pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden SBY menyampaikan duka terkait kasus pemancungan atas TKI Ruyati binti Satubi di Saudi Arabia. SBY menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia melakukan protes atas kasus Ruyati.

"Saya prihatin serta menyatakan protes yang keras atas pelaksanaan hukuman mati itu," kata SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (23/6/2011).

SBY menegaskan, seperti halnya rakyat Indonesia yang lain, pemancungan atas Ruyati ini sangat mengejutkan. "Saya turut berduka atas musibah itu," imbuhnya.

SBY menilai pelaksanaan hukuman mati itu di luar aturan yang seharusnya berlaku dalam hubungan antar bangsa. "Pelaksanaan hukuman mati itu menabrak norma dan tatakrama antar bangsa yang berlaku secara internasional."

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved