TKW Dipancung di Arab Saudi
Kasus Rosita Cermin Buruknya Koordinasi Pemerintah Mengurus TKI
Tidak diketahuinya kepulangan TKI Rosita Siti Saadah Binti Muhtadin Jalil dari Arab ke Indonesia menuai kecaman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak diketahuinya kepulangan TKI Rosita Siti Saadah Binti Muhtadin Jalil dari Arab ke Indonesia menuai kecaman. Padahal, Rosita (29) masih menghadapi persidangan terkait kasus berhubungan dengan anak majikannya di Uni Emirat Arab.
Dari kejadian tersebut, Solidaritas Perempuan melihat buruknya koordinasi antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab. "Seharusnya, sejak Rosita didampingi oleh Perwakilan Pemerintah RI, bahkan sejak ditangkap, dan dimintai keterangan," imbuh Vicky Sylvanie, Staff Penanganan Kasus Buruh Migran Solidaritas Perempuan, Kamis (23/6/2011).
Vicky melanjutkan pemerintah juga berkewajiban memastikan proses hukum yang dijalani Buruh Migran berjalan dengan adil dan memastikan bahwa hak-hak Buruh Migran dilindungi.
"Nyatanya, Pemerintah RI baru mengetahui kasus Rosita setelah Rosita ditahan selama satu tahun," kata Vicky.
Dadang juga mengatakan setelah kepulangan Rosita, agen penyalur Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menyalurkan ibu satu anak itu belum sekalipun berkomunikasi dengan Rosita. Diketahui, Rosita berangkat ke Uni Emirat Arab melalui PT Berkah Guna Selaras. "Mereka belum pernah mengontak saya," imbuh Rosita.
Dadang Mukhtar, Ketua Solidaritas Buruh Migran Karawang mengatakan setelah kepulangan Rosita, agen penyalur Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menyalurkan ibu satu anak itu belum sekalipun berkomunikasi dengan Rosita. Diketahui, Rosita berangkat ke Uni Emirat Arab melalui PT Berkah Guna Selaras. "Mereka belum pernah mengontak saya," imbuh Rosita.
Namun, Dadang mengkhawatirkan bila Rosita nantinya akan kembali Uni Emirat Arab, belum tentu keselamatannya terjamin. "Kita patut bersyukur, Rosita bisa kembali dengan selamat, kalau dia kembali kesana lagi kita belum tahu bagaimana nasibnya," tutur Danang.