TKW Dipancung di Arab Saudi
Anak Ruyati Obati Rindu Lewat Rhoma Irama dan Sayur Asem
Een Nuraini masih tak kuasa menahan airmata setiap kali mengingat sosok ibunya, Ruyati binti Satubi (54)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Ismunadi
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Een Nuraini masih tak kuasa menahan airmata setiap kali mengingat sosok ibunya, Ruyati binti Satubi (54), TKW Indonesia yang dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi pada Sabtu (18/6/2011) lalu.
Bulir bening itu pun selalu jatuh meski Een hanya berusaha mengobati kerinduan dengan menyaksikan penampilan raja dangdut, Rhoma Irama, di layar televisi.
"Kini satu-satunya cara saya mengobati kerinduan ya dengan melihat konsernya Bang Rhoma. Kalau nonton itu, hati saya tenang. Tanpa sadar, saya juga langsung nangis," ungkap Een saat ditemui di kediaman alamarhumah, Kampung Ceger, Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/6).
"Kenapa saya nonton konser Rhoma Irama? Karena umi (sapaan almarhumah) itu idolanya Rhoma Irama. Dari muda, umi suka," lanjutnya.
Selain nonton konser Rhoma, Een mengaku mengobati kerinduannya dengan memasak atau melihat sayur asem. Makanan tradisional itu adalah makanan favorit Ruyati semasa hidup.
Een mengaku hingga saat ini belum mendapat kabar apakah jenazah ibunya bisa dipulangkan ke tanah air atau tidak. Keluarga masih menunggu kabar dari berbagai pihak yang menjanjikan bakal memulangkan jenazah almarhumah. Janji pemulangan itu tidak hanya dilontarkan Kementerian Tenaga Kerja, tapi juga lembaga terkait seperti BNP2TKI dan bahkan PJTKI yang memberangkatkan Ruyati ke Arab Saudi.
"Banyak yang menjanjikan. Tapi sampaikan sekarang belum ada kabar. Kita masih menunggu," tegas Een.