Minggu, 5 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Boni: Mendesak Tim Independen Evaluasi Kinerja Kedubes Indonesia

Agar kasus Ruyati tidak berulang-ulang sudah waktunya dibentuk satu tim independen untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Boni: Mendesak Tim Independen Evaluasi Kinerja Kedubes Indonesia
Tribunnews.com/M Ismunadi
Surat anak Ruyati kepada Presiden SBY

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agar kasus Ruyati tidak berulang-ulang sudah waktunya dibentuk satu tim independen untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh kedutaan besar Indonesia.

"Telinga kita sudah kebal mendengar berita kematian buruh seperti Ruyati di luar negeri, dan masih banyak lain yang disiksa dan bahkan tak ketahuan kabarnya. Sampai kapan kita hanya mampu  berteriak dan mengutuk peristiwa seperti ini?" tandas pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, Rabu (22/6/2011).

Dalam surat elektroniknya dari Berlin, Jerman, Boni mengatakan itu semua terjadi, dalam logika sederhana, karena kelalaian negara melindungi warganya.

Dalam konteks yang konkrit, lanjut Boni, kita mempersalahkan kinerja perwakilan Indonesia di luar negeri yang tidak becus melindungi warga negara.

"Untuk perubahan ke depan, saya pikir, diperlukan dan sifatnya mendesak sebuah tim independen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh kedutaan Republik Indonesia di luar negeri," tegasnya.

Menurut Boni, Tim ini bekerja untuk mengevaluasi efektivitas dan produktivitas kinerja, termasuk masalah finansial.

"Kita tahu, banyak uang negara disedot untk operasional diplomasi, mulai dari gaji diplomat dan staf lokal, pembangunan gedung kedutaan, atau biaya sewa gedung untuk KBRI yang belum memiliki gedung sendiri seperti KBRI di Berlin," katanya.

KBRI Berlin sendiri sudah membeli banyak tanah dengan harga mahal di Jerman, tapi sampai sekarang menyewa gedung (lebih dari 50.000 euro per bulan) sementara tanah-tanah yang sudah dibeli tidak digunakan, termasuk rumah kedutaan lama ada yang dibiarkan lapuk.

Boni mengatakan, Tim Independen Evalusi Kinerja Perwakilan Indonesia ini juga penting dalam rangka memaksa perwakilan kita di luar negeri untuk lebih serius melindungi warganya.

"Bukan cerita bohong, bahwa tak sedikit kedutaan kita di luar negeri yang tidak tahu persis berapa jumlah warga Indonesia yang ada di negeri bersangkutan, apalagi untuk mengurus masalah seperti almarhumah Ruyati," tandas Boni Hargens.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved