TKW Dipancung di Arab Saudi
Ayah Darsem Sempat Ucap Rindu Kemudian Ambruk
Wajahnya terlihat lelah. Sesekali, Dawud Tawar masih bisa tersenyum, menyapa beberapa teman wartawan sambil mengungkapkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajahnya terlihat lelah. Sesekali, Dawud Tawar masih bisa tersenyum, menyapa beberapa teman wartawan sambil mengungkapkan keluh kesahnya, atas kabar vonis hukuman pancung yang akan diterima putri tunggalnya, Darsem yang menjadi TKI di Saudi Arabia. Dawud datang bersama kuasa hukumnya, Elyasa Budisianto
Sekitar pukul 1 siang, Dawud dengan langkah kaki penuh keyakinan, bergegas menuju ruang Komisi I DPR. Wajahnya sedikit terlihat ceria, meski tak seakan tak bisa menyembunyikan rasa cemas akan putrinya.
Air matanya, kemudian jatuh deras, tak kuasa menahan sedih, haru dan rindu yang begitu mendalam akan putrinya, Darsem. Persis di depan pintu masuk ruang Komisi I DPR,
Dawud langsung mendapat pelukan hangat dari Ketua Komisi I DPR, Mahfud Siddiq.
Suaranya pelan, sesekali Dawud sesugukan sambil menangis, kemudian mengusap air matanya dipelukan Mahfudz Siddiq.
"Saya sudah enam tahun tak bertemu anak saya. Saya pingin berlebaran, puasa bareng sama anak saya. Saya ingin Darsem cepat pulang pak , dia anak saya satu-satunya" kata Dawud lirih.
Mahfudz kemudian sempat menjelaskan kepada Dawud bahwa pemerintah sudah menyerahkan uang tebusan sebesar Rp 4.7 milyar untuk membebaskan Darsem dari vonis pancung yang akan diterima.
"Insya Allah Darsem akan segera bebas karena pemerintah sudah mentranfer dana Rp 4.7 milyar," kata Mahdudz Siddiq kepada Dawud.
Dawud, pria asal Subang, Jawa Barat ini sempat memperlihatkan wajah gembira. Tak berapa lama, saat Mahfudz baru saja membalikkan badan untuk menuju kursi pimpinan, Dawud tiba-tiba ambruk, jatuh pingsan.
Suasana mendadak gaduh. Suasana haru berubah tiba-tiba. Mahfud tak sempat meraih tubuh Dawud, yang keburu jatuh ke lantai.
Tubuh Dawud yang sudah renta, kemudian dibawa ke ruang tamu Komisi I DPR, tak berapa lama Dawud langsung dibawa ke klinik DPR. Dan langsung dibawa ke ruang Sekjen Komisi satu, tak berapa lama langsung diantar ke klinik DPR. Dawud kemudian langsung dibawa ke RS Pelni untuk mendapatkan perawatan.
Heri Suseno, salah satu tim dokter DPR menjelaskan, Dawud harus mendapatkan perawatan serius. Dikatakan, setelah diperiksa, jantung ayah Darsem tak normal dan harus istirahat total.
"Dia kecapean karena faktor usia, Termasuk faktor banyak fikir sehingga jatuh pingsan. Jantungnya juga ada masalah, sehingga harus dirawat," kata Heri.
"Tekanan darahnya sih bagus. Cuma saja, jantungnya ada yang tidak beres. Harus langsung dibawa ke rumah sakit, karena di sini, kurang lengkap," ujarnya lagi.