TKW Dipancung di Arab Saudi
Ruyati Dipancung, Sam Bimbo Turun ke Jalan
Sam Bimbo yakin Ruyati bukanlah pembunuh, melainkan hanya sebagai rakyat kecil yang ditindas, terpaksa melawan serta melakukan pembunuhan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Banyak pihak yang mengecam pemancungan Ruyati pekan lalu di Arab Saudi, tak terkecuali legenda balada Indonesia, Sam Bimbo.
Bersama putri pertama Ruyati, Nuraini, puluhan aktivis Migrant Care, serta aktivis lainnya, pagi ini, Selasa (21/06/2011), pria bernama asli Raden Muhammad Samsudin Hardjakusumah itu ikut menggelar aksi protes.
Sam mengaku kecewa oleh kematian Ruyati. Pasalnya kasus serupa sudah berulang kali terjadi, dan sudah berulang kali juga pemerintah seperti acuh untuk menyelamatkan nyawa saudara setanah air.
"Ini yang kesekian kali terjadi, yang pertama kali sebagiannya adalah saudara kami dari Jawa Barat, kami Bimbo protes, kenapa bisa terjadi karena mereka orang kecil, rakyat, mencari nafkah, mungkin kalau konglomerat akan mendapat perhatian" katanya geram.
Ia juga mempercayai bahwa Ruyati bukanlah pembunuh, melainkan hanya sebagai rakyat kecil yang ditindas, dan terpaksa melawan serta melakukan pembunuhan tersebut.
Pendiri grup Bimbo itu juga menyarankan kepada pemerintah, untuk berhenti mengirimkan tenaga kerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negri. Ia berharap agar kedepannya tenaga kerja yang dikirim adalah tenaga kerja terdidik dengan pekerjaan yang lebih layak.
"Stop kirim TKW ke luar negri," imbuhnya.