TKW Dipancung di Arab Saudi
DPR Desak Menlu Mundur
Anggota Komisi I DPR, Teguh Juwarno meminta Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa bertanggung jawab atas tewasnya TKW Ruyati binti Satub.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Teguh Juwarno meminta Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa secara ksatria bertanggung jawab atas tewasnya TKW Ruyati binti Satubi yang dihukum pancung karena membunuh majikannya. Teguh meminta Menlu memilih apakah berniat mengundurkan diri sebagai Menteri atau mencopot Duta Besar RI untuk Arab Saudi.
"Saya meminta pak Menlu bersikap ksatria, berniat mengundurkan diri atau mencopot Dubes RI untuk Arab Saudi," ujar Teguh saat rapat dengan Menlu di gedung DPR, Jakarta, Senin(20/6/2011).
Pendapat serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin. Ia meminta Menlu untuk mundur.
Sebab, kejadian Ruyati berlangsung tidak lama setelah Presiden SBY berpidato di ILO(Internasional Labour Organization) lembaga Internasional milik PBB yang mengurusi tenaga kerja dan buruh dunua.
Saat itu, SBY mendapatkan standing ovation, Menlu Marty Natalegawa dianggap kontra produktif dengan kenyataan yang disampaikan Presiden SBY.
"Pidato SBY betapa banyak mendapat respon positif dan standing applaus tetapi karya kita yang ditunjukkan kontra produktif dengan pidato bapak presiden. Apa bapak berniat mengundurkan diri, karena beliau(SBY) pasti marah karena kasus Ruyati hanya beberapa hari setelah beliau pidato di hadapan dunia Internasional," ujarnya.