Sidang Baasyir
Abu Bakar Baasyir Genggam Kertas Berlafal Doa Sepanjang Sidang
Sepanjang persidangan, Abu Bakar Baasyir genggam kertas berlafal doa dan sering menggerakkan tangannya untuk mengusir kebosanan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lamanya pembacaan vonis majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan membuat Abu Bakar Baasyir sering menggerakkan tangannya untuk mengusir kebosanan. Sidang sendiri dimulai pukul 09.00 WIB dan hingga pukul 10.30 WIB, majelis hakim masih membacakan keterangan para saksi yang pernah dipanggil di persidangan.
Dengan kertas berisi lafalan doa yang tetap digengamnya, sesekali Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu menopangkan tanganya ke dagu serta mengusap jidatnya. Namun tatapan Baasyir tetap fokus kepada majelis hakim sambil mendengarkan vonis yang sedang dibacakan.
Banyaknya saksi yang diambil keterangan, membuat hakim menawarkan kepada penasehat hukum agar lebih dipersingkat. "Bagaimana bila keterangan saksi dipersingkat dan dianggap dibacakan," kata Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Penasehat hukum pun menyetujuinya. Akhirnya majelis hakim memutuskan untuk membacakan tanggapan Baasyir terhadap saksi serta keterangan saksi ahli.
Sebelumnya, Baasyir membacakan sebuah doa lewat kertas yang dia baca saat vonis berlangsung.
"Aku memohon pertolongan-Mu ya Allah, Aku memohon pertolongan-Mu ya Allah, Aku memohon pertolongan-Mu ya Allah," ucap Baasyir di persidangan.
Dia lalu melanjutkan doa yang telah ditulis tersebut.
"Ya Allah saya memohon tolong hamba mu ini, bagiku Allah tempat segala pengaduan yang maha penyingkap kesudutan. Saat ini usahaku sudah lumpuh, tidak dapat sesuatu harapan sesuatu selain engkau," serunya.
”Setan terkutuk,kaki tangan zionis densus 88, saya minta permohonannya,sungguh engkau maha kuasa,“ tambahnya.