Ujian Nasional 2011
Kelulusan UN Bukan Satu-satunya Faktor Penutupan Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi, menyanggah jika faktor kelulusan menjadi satu-satunya indikator yang dinilai untuk menutup suatu sekolah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiaji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi, menyanggah jika faktor kelulusan menjadi satu-satunya indikator yang dinilai untuk menutup suatu sekolah.
Taufik Yudi mengungkapkan hal tersebut saat ditemui usai acara seminar pendidikan di gedung Kompas Gramedia, Senin (30/5/2011). "Sekolah swasta yang tidak lulus 100 persen mau saya tutup, itu saja ngamuk. Apalagi sekolah negeri. Mana ada sekolah negeri yang tingkat kelulusannya di bawah 40 persen," ujar Taufik.
Menurutnya tingkat kelulusan saat UN adalah tanggung jawab pemerintah, apalagi jika sekolah negeri. Taufik membandingkan sekolah negeri dulu dengan sekolah negeri saat ini. Menurutnya saat dirinya masih sekolah, orang-orang masuk sekolah negeri karena tidak punya banyak biaya. Namun sekolah negeri saat ini jauh lebih berkualitas.
"Kelulusan di SD itu juga ditanya sama orang tua berapa persen lulusnya. Penutupan sekolah juga dilihat dari akreditasinya. Dari akreditasinya bisa dilihat statusnya apa," ucapnya.
Selain akreditasi, Taufik mengungkapkan penutupan sekolah juga dilihat dari kesehatan organisasinya, sehingga penutupan sekolah tidak semata-mata karena persentase kelulusan.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam akreditasi sekolah disebutkan bangunan sekolah tersebut punya siapa. Bila punya sendiri harus dibuktikan dengan sertifikat, dan bila sewa harus jelas berapa lama sewanya.
"Kalau sewa kita cek berapa lama sewanya. Jangan sampai cuma setahun terus pindah. Kita tidak ingin masyarakat ditipu. Kalau negeri insya Allah aman, kalau swasta pasti kita cek. Yang dapat menyelenggarakan UN minimal yang akreditasinya B atau A," terangnya.