Sabtu, 4 Oktober 2025

Ujian Nasional 2011

Kesepakatan Sebar Kunci Jawaban Dibuat Lima Hari Sebelum UN

Kesepakatan sebar kunci jawaban dibuat dan ditandatangani lima hari sebelum pelaksanaan UN.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Kesepakatan Sebar Kunci Jawaban Dibuat Lima Hari Sebelum UN
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah siswa SMA dan SMK kelas 12 merayakan kelulusan dengan melakukan aksi corat-coret baju seragam dan rambut di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2011). Tingkat kelulusan siswa SMA dalam Ujian Nasional (UN) 2011 seluruh Indonesia sebesar 99,2 persen atau meningkat tipis dibanding tahun lalu 99,04 persen. Jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 11.443 siswa atau 0,78 persen. Untuk siswa SMK di seluruh Indonesia, tingkat kelulusan lebih tinggi yaitu 99,51 persen atau 938.043 siswa. Sedangkan yang tidak lulus mencapai 4.655 siswa atau 0,49 persen. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiaji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecurangan pelaksanaan UN tingkat SD berupa menyebar jawaban dalam bentuk sms maupun kertas merupakan bagian dari kesepakatan antara murid SDN 06 Petang, Pesanggrahan Jakarta Selatan dengan para gurunya. Kesepakatan tersebut dibuat dan ditandatangani lima hari sebelum pelaksanaan UN.

Demikian dikatakan Irma Lubis, ibu dari siswa yang berinisial MAB yang menjadi korban tekanan psikis akibat kesepakatan tersebut. Irma menjelaskan kesepakatan tersebut dibuat secara lisan dan tertulis. Para murid ikut menandatangani kesepakatan tersebut termasuk anaknya.

"Anak saya sebenarnya tidak setuju dengan kesepakatan tersebut. Dia mau keluar tetapi sudah tanda tangan. Akhirnya pada hari kedua UN barulah dia bilang ke gurunya kalau mau keluar dari kesepakatan tersebut," ujar Irma, Sabtu, (28/5/2011) di Kantor Komnas Perlindungan Anak.

Dikatakannya, begitu anaknya keluar dari kesepakatan tersebut, anaknya mengakui lebih lega karena telah keluar dari sesuatu yang bertentangan dengan isi hatinya. "Besoknya (hari kedua UN) saya datang ke sekolah untuk memastikan UN berjalan semestinya. Tujuan saya ke sekolah agar guru dan Kepala Sekolah memberitahu ke murid-murid kalau mereka salah. Tadinya mau kita selesaikan secara kekeluargaan, tetapi mereka tidak ada itikad baik," kata Irma.

Irma menuturkan dirinya mempunyai bukti rekamannya. Pihak sekolah mengatakan melakukan hal tersebut demi kebaikan bersama. "Saya juga rekam pernyataan beberapa anak kalau mereka menandatangani kesepakatan tertulis," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved