Pesawat Merpati Jatuh
Menteri Kabinet SBY-JK Paham Pengadaan Merpati dari China
Presiden SBY secara tidak langsung menyebut pengadaan pesawat Merpati MA-60 dilakukan pada era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I periode 2004-2009.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tidak langsung menyebut pengadaan pesawat Merpati MA-60 dilakukan pada era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid I periode 2004-2009.
"Ini barangkali patut diketahui oleh saudara (para menteri) yang tidak berada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu I. Kalau yang masuk Kabinet Indonesia Bersatu I mengerti sebetulnya persoalan pengadaan pesawat Merpati ini," kata SBY dalam pengantar pada Sidang Kabinet di kantor Presiden Jakarta, Kamis (12/5/2011).
Namun bagi para menteri yang tidak masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu I, menurut SBY, perlu mendengarkan langsung dari menteri terkait perihal pengadaan pesawat buatan China itu.
"Ini penting supaya rakyat mendapat penjelasan yang gamblang," kata dia.
Seperti diketahui, pesawat Merpati Nusantara yang jatuh di teluk Kaimana, Papua Barat, berbuntut panjang. Tak hanya menelan korban jiwa 25 orang, pengadaan pesawat ini pun mengundang kontroversial. Ini karena pembelian pesawat jenis Xian MA-60 PK-MZJ dari China ini pernah ditolak Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla 2004-2009. Namun pesawat itu ternyata sudah dibeli dan kini jumlahnya 13 unit itu sudah beroperasi melayani sejumlah wilayah di Indonesia.